[caption id="attachment_266646" align="aligncenter" width="461" caption="Islamic Centre di Washington DC. Foto by Ilyani"][/caption] Setelah sekitar 6 hari di Baltimore, AS, Sabtu kemarin diajak teman ke mesjid Al Huda di College Park, Maryland. Lumayan deh, sekalian jalan-jalan, meregangkan tubuh yang masih nagih untuk tidur terus. Dari Baltimore melintasi jalan bebas hambatan non-tol dengan kehijauan hutan kota di kiri-kanan jalan. Mirip-mirip tol Jagorawi deh, cuman kan tol Jagorawi bayar..:D Selama di perjalanan, teman ini bercerita tentang aktvitas di mesjid Al Huda tersebut. Diantaranya, selain dipakai untuk sholat, juga untuk pengajian anak-anak. Dulunya mesjid ini gereja. Tetapi kemudian dibeli oleh komunitas muslim di College Park. Cuma sayang, ternyata mesjid ini tidak bisa dipakai untuk jumatan. Tidak dapat ijin, karena kan peserta jumatannya membludak. Akhirnya kalau jumatan mesti menyewa gereja yang masih aktif, sekitar US$500 setiap Jumat, yang lumayan jauh dari College Park. Jadi perbulannya US$ 2000. Lumayan mahal juga yah. Kata si bapak yang mengantar, mereka sudah mencoba untuk melobi pemkotnya, tetapi tetap tidak dapat ijin untuk menyelenggarakan jumatan di Al Huda ini. Mungkin beda peruntukannya. Kali ya... [caption id="attachment_266647" align="aligncenter" width="461" caption="Mesjid di College Park, Maryland. Foto by Ilyani"]
[/caption] Ketika tiba disana, karena lagi libur hari sabtu, tidak ada aktivitas apa-apa. Hanya ketemu beberapa program summer yang ditempel di kaca mesjid. Oh iya, aku juga ketemu 2 anak kecil yang ternyata bapaknya selalu menyempatkan sholat 5 waktu dimesjid ini. Anak anak ini gemessin banget deh. Terus, Mesjid juga tidak seperti bangunan mesjid, karena tidak ada kubahnya. Juga tidak ada suara azan. Kalau azan atau iqamah, cukup bisik-bisik aja, hehee. Tetapi walaupun begitu, aku cukup senang lihat ada pengajian anak-anak disini. Maklum, dulu pas kuliah ampe setelah nikah kerjaannya ngajar ngaji anak-anak, gelar tiker di rumput taman Ganesha Bandung. Walaupun cuman ngajar juz amma alias alif ba ta, tetapi ya senang aja dah liat anak-anak yang ceriwis ma ceria kalo ngaji.
[caption id="attachment_266648" align="aligncenter" width="590" caption="Salah satu program sosial di Mesjid ini. Tidak memandang muslim atau nonmuslim u dibantu. Foto by Ilyani"]
[/caption] Setelah dari Maryland, kami lanjut perjalanan ke Washington DC. Disini sempat lihat Islamic Center di Massachusetts Ave NW, tidak begitu jauh lokasinya dari Kedubes Indonesia. Mesjidnya lumayan besar. Mesjid ini termasuk bangunan bersejarah di AS, karena dibangun sejak tahun 1955. Di halaman mesjid terdapat bendera negara para penyumbang mesjid, tetapi yang utama adalah Mesir untuk lampu gantung bronz raksasa, Turki untuk kaligrafi Al Quran di dinding mesjid, dan Iran untuk karpetnya yang begitu empuk dan lembut di kaki.
[caption id="attachment_266649" align="aligncenter" width="461" caption="Dua orang Anak di Mesjid al Huda. Foto by ILyani"]
[/caption] Tadinya pas tak tanya, bendera Indonesia ada gak, si bapak bilang tidak ada. Ternyata, aku lihat ada kok benderanya. Berarti ikut nyumbang, walaupun satu ubin kali ya, hehee Sayang, ketika kami sampai sore menjelang maghrib (maghribnya jam 8.30 malem), suasana begitu sepi. Tidak ada aktivitas apa-apa. Hanya kalo jumatan disini bisa mencapai 6000 orang setiap Jumat. Kalau lihat di internet sih katanya ada pelayanan sosial, pelayanan pernikahan (termasuk yang lagi nyari jodoh kali, hehe), donasi pangan dan sandang bagi yang tidak mampu dan pembagian zakat. Senang rasanya melihat mesjid di negara asing ini. Secara baru dua hari saja, aku dah kangen azan, hehee. Walaupun ada juga yang masih mengganjal. Pas nanya, kalau lagi idul fitri atau ied adha apakah libur? Tentu tidak, jawab si bapak yang bekerja di AS ini (sudah green card). Padahal apa salahnya ya, ngasih libur cuman sehari aja pas hari raya Ied itu...sehari aja deh dalam setahun yang 365 hari. Gak minta sekali dalam sebulan...apalagi mintanya sekali dalam seminggu. Ya sudah, gitu saja. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Lihat Travel Story Selengkapnya