Baru saja membaca berita tentang Rustriningsih yang gagal diajukan sebagai calon gubernur Jateng dari PDIP. Dan yang menyedihkan bagi saya, Rustriningsih tetap loyal pada partai ini, dengan tidak bersedia diajukan oleh partai lain. Beberapa partai yang melirik Rustriningsih diantaranya adalah Gerindra, PKB, PAN, PKS (partai tengah). Sayang, bertepuk sebelah tangan.
Salah satu alasan Rustriningsih, dia mengatakan bahwa 'Saya masih percaya bahwa kesetiaan itu masih punya nilai lebih, walaupun pahit. Dan masih banyak jalan untuk berkarya." (sumber detiknews.com). Dan loyalitas itu sudah ditunjukkan Rustri sejak ayahnya yang menjadi aktivis PNI, kemudiaan Rustri sendiri yang membesarkan PDIP di Kebumen, selama lebih dari 27 tahun!
Benarkah begitu Rustri? Sungguh, seorang pemimpin mempunyai nilai yang strategis dalam mensejahterakan warga lebih dari apapun. Karena ditangannya otoritas kekuasaan untuk mengatur suatu daerah dengan segala aparat, sdm, dana dan yang paling penting dukungan masyarakat untuk sama-sama memperbaiki suatu daerah.
Dan dukungan kepada Rustriningsih bukan main-main. Bahkan dikalangan internal PDIP. Dikatakan, bahkan sudah 19 DPC yang mengusulkan Rustriningsih. Tetapi tampaknya PDIP memikirkan alasan lain.
Padahal, 5 tahun lalu, ketika Bibit maju bersama Rustri semua juga tahu, bahwa pendulang suara kemenangan Bibit adalah Rustri, sehingga bisa menang sebagai Gubernur Jateng.
Dan kebijakan PDIP tidak memasang Rustriningsih juga akan memakan PDIP sendiri, karena di Jabar mereka sudah kalah. Dan di Jateng, kursi panas akan bergulir. Sementara untuk Jatim, mungkin PKB lebih menguasai.
Prestasi Rustriningsih
Rustriningsih merupakan sosok Bupati yang behasil di Kebumen selama 2 periode. Selain memperbaiki sistem transparansi di kabupatennya, sangat dekat dengan warga kebumen (warga mendapat akses langsung nomor Bupati) juga berhasil menggairahkan perekonomian daerah di Kebumen. PAD pun meningkat 4 kali lipat,dari hanya 6 M menjadi Rp 24 M.
Selain itu, beberapa infrastruktur vital kabupaten Kebumen juga sudah berhasil dibangun oleh Rustriningsih.
Kedekatan dan kecintaannya kepada wargalah yang menyebabkan ketika pilkada ke dua di Kebumen, Rustri berhasil meraih kemenangan mutlak (hampir 90%).
Bahkan ketika berpasangan dengan Bibit, Rustri lah yang dipercaya sebagai pendulang suara.
Sayang, warga Jateng tidak mempunyai kesempatan memiliki pemimpin yang memang 'sayang' pada wong cilik. Pada warganya.
Sempat, teman-teman di fb mengomentari PDIP yang tidak mau mencalonkan Rustri karena Mega tidak mau disaingi pamornya. Maklum, sama-sama perempuan, dan konon persaingan antar sesama jenis ini bisa 'berbahaya', hehee.
Dan Rustri yang tidak mau beralih ke partai lain, mungkin adalah pilihan yang terbaik menurut Rustri. Walaupun aku sangat menyayangkannya.
Ya Sudah, gitu aja, Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H