Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Saudi-Mesir Semakin Tegang: Warga Indonesia Terkena Dampaknya

30 April 2012   09:36 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:55 1061
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13357834451500062031

[caption id="attachment_185252" align="aligncenter" width="320" caption="Polisi Mesir menjaga kedutaan besar Arab Saudi dari aksi protes warga di Kairo./Admin (Reuters)"][/caption] Kerajaan Arab Saudi di Mesir telah menarik seluruh diplomatnya dari negara piramid ini beberapa hari lalu. Kejadian yang menjadi pemicu tegangnya hubungan Saudi - Mesir adalah karena penahanan seorang aktivis politik  warga Mesir (laywer), Ahmed Al Ghizawi di Saudi. Penahanan ini membuat rakyat Mesir demo ke kedutaan Arab Saudi selama berhari hari, menuntut agar aktivis ini dibebaskan. Tuduhan yang diberikan kepada Al Ghizawi adalah karena dia didapati membawa 21.000 obat anti-depresi Xanac, yang dilarang di Saudi. Tetapi bagi pendemo, alasan itu hanya dicari cari saja. Bagi para pendemo tersebut, masalah penahanan ini menyangkut harga diri bangsa Mesir. Yang tidak bisa seenaknya direndahkan oleh negara lain. Malah, ketika Saudi menarik diplomatnya, seorang kandidat presiden bahkan dengan emosinya juga meminta agar diplomat Mesir di Saudi juga harus ditarik. (sumber: Al Ahram). Emosi banget ya? Kayaknya ada provokator nih, yang memang ingin mengacaukan Mesir terus menerus. Kali ini yang dibawa bawa adalah Al Ghizawi tersebut. Soalnya kasus ini tentu bisa mengacaukan proses pemilihan presiden, sekitar tanggal 23 - 24 Mei 2012 nanti.  Ada yang tidak rela, proses damai demokrasi sedang berlangsung di Mesir. Tetapi apakah itu solusinya? Terpancing emosi dan kemarahan? Untunglah partanya Ikhwanul Muslimin, FJP (Freedom and Justice Party) langsung medesak pemerintah untuk melakukan dialog dan mengirim utusan ke Saudi dalam rangka menyelesaikan masalah ini. Konsultasi dan penyelesaian damai tentu lebih menguntungkan kedua negara yang bersebelahan dan saling bergantung selama ribuan tahun ini. Semoga solusi damai segera tercapai. Dan yang jelas, memburuknya hubungan Saudi - Mesir ini ikut mempengaruhi warga Indonesia yang tinggal di Mesir. Bagaimana tidak? Kebanyakan pelajar ataupun pekerja yang di Mesir, semuanya mempunyai bayangan, kemudahan dari Mesir untuk menunaikan ibadah umroh dan haji ke Mekkah. Termasuk kami, yang dulu memustuskan kerja di sini, biar bisa umroh dan haji dengan gampang. Kalau para pelajar Al Azhar dari Indonesia tersebut, malah ke Arab Saudi bisa dengan backpakeran. Naik bis, kemudian masuk ke Saudi. Walaupun pemeriksaan cukup ketat, visa harus ditinggal, tetapi hal tersebut tidak menyurutkan tekad untuk umroh ataupun haji. Terutama umroh di bulan Ramadhan. Kini, tentu dengan kejadian ini, bukan saja tidak bisa mengurus visa di kedutaan Saudi disini, tetapi kelak juga mesti akan semakin dipersulit. Karena bagaimanapun, kejadian seperti ini tentu sudah menjadi catatan jelek hubungan diplomatik Saudi-Mesir. Belum lagi hubungan bisnis perusahaan indonesia yang beroperasi di Saudi-Mesir. Arus barang bisa bisa juga akan semakin dipersulit. Termasuk mobilisasi pekerja formal yang biasanya rutin berkunjung Saudi - Mesir, atau sebaliknya. Semoga permasalahan Saudi - Mesir bisa diselesaikan dengan bijak dan kepala dingin. Ya Sudah, Salam Kompasiana!

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun