Canada menerapkan Sexual Sterilization Act yang bukan hanya ditujukan kepada orang bodoh (ada test IQ-nya segala), kaum lemah dan cacat, tetapi juga kepada kelompok bewarna, utamanya suku Indian. Sekitar 3500 perempuan Indian disterilkan, sehingga mereka tidak bisa berketurunan. Dan bukan hanya itu saja, riset pada tahun 2011 menyebutkan, kalangan muda orang indian juga dibunuh secara sistematis.
3. Jerman
Saya tidak ingin berpanjang dengan menyebut berbagai negara lainnya. Cukup yang paling parah dan paling mengerikan, yaitu ketika Jerman dengan Hitlernya juga menerapkan ini.
Di Jerman, sterilisasi massal kepada kelompok cacat dan lemah ini mencapai 450.000 orang. Bahkan ribuan yang menderita down syndrom, lumpuh, cacat dibunuh secara sistematis.
Selain itu, tentu pembunuhan terhadap orang orang Yahudi, yang mencapai hingga 2 juta-an orang. Juga dilakukan dalam rangka pemurnian ras aria ini. Dan selain terhadap yahudi, pembantaian juga dilakukan terhadap bangsa kulit bewarna lainnya, tetapi dengan skala yang lebih kecil.
Eugenesis juga diterapkan di hampir merata di negara negara barat. Tetapi ada yang voluntary (seperti di Inggris, yang mayoritas parlemen menolak UU ini), tetapi banyak yang menjadi wajib. Dan kasus yang menimpa, bukan sekedar sterilisasi, tetapi juga pembunuhan sistematis terhadap orang lemah dan kelompok bewarna ini (kasus di Perancis, Belanda, Swedia, Italia dsbnya).
Ketika menonton film NGC Â ini sambil merinding, komentator di tvnya bilang, ini memang sejarah kelam yang ingin dilupakan di Eropa. Tetapi tentu untuk sebagai pembelajaran juga, bahwa pada dasarnya manusia itu sama saja dimana mana. Bangsa bangsa diciptakan berbeda untuk saling mengenal dan saling belajar.
Tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya. Kita dari tanah dan akan kembali ke tanah. Apa yang mau disombongkan?
Ya Sudah, Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H