Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Eugenesis: Sejarah Kelam Eropa & AS abad-20 yang Hendak Dilupakan

2 Mei 2012   10:19 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:50 981
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Canada menerapkan Sexual Sterilization Act yang bukan hanya ditujukan kepada orang bodoh (ada test IQ-nya segala), kaum lemah dan cacat, tetapi juga kepada kelompok bewarna, utamanya suku Indian. Sekitar 3500 perempuan Indian disterilkan, sehingga mereka tidak bisa berketurunan. Dan bukan hanya itu saja, riset pada tahun 2011 menyebutkan, kalangan muda orang indian juga dibunuh secara sistematis.

3. Jerman

Saya tidak ingin berpanjang dengan menyebut berbagai negara lainnya. Cukup yang paling parah dan paling mengerikan, yaitu ketika Jerman dengan Hitlernya juga menerapkan ini.

Di Jerman, sterilisasi massal kepada kelompok cacat dan lemah ini mencapai 450.000 orang. Bahkan ribuan yang menderita down syndrom, lumpuh, cacat dibunuh secara sistematis.

Selain itu, tentu pembunuhan terhadap orang orang Yahudi, yang mencapai hingga 2 juta-an orang. Juga dilakukan dalam rangka pemurnian ras aria ini. Dan selain terhadap yahudi, pembantaian juga dilakukan terhadap bangsa kulit bewarna lainnya, tetapi dengan skala yang lebih kecil.

Eugenesis juga diterapkan di hampir merata di negara negara barat. Tetapi ada yang voluntary (seperti di Inggris, yang mayoritas parlemen menolak UU ini), tetapi banyak yang menjadi wajib. Dan kasus yang menimpa, bukan sekedar sterilisasi, tetapi juga pembunuhan sistematis terhadap orang lemah dan kelompok bewarna ini (kasus di Perancis, Belanda, Swedia, Italia dsbnya).

Ketika menonton film NGC  ini sambil merinding, komentator di tvnya bilang, ini memang sejarah kelam yang ingin dilupakan di Eropa. Tetapi tentu untuk sebagai pembelajaran juga, bahwa pada dasarnya manusia itu sama saja dimana mana. Bangsa bangsa diciptakan berbeda untuk saling mengenal dan saling belajar.

Tidak ada yang lebih baik dari yang lainnya. Kita dari tanah dan akan kembali ke tanah. Apa yang mau disombongkan?

Ya Sudah, Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun