Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Benteng Qaitbay di Alexandria dan Kisah Budak yang Jadi Raja

14 Agustus 2011   09:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:47 1707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_129015" align="aligncenter" width="595" caption="Benteng Qaitbay, Alexandria. Foto by Muassis Andang"][/caption] Jalan jalan ke Alexandria, Mesir, memang tidak lengkap jika tidak mampir ke benteng Qaitbay. Benteng yang anggun dan indah ini terletak di tepi laut Mediterania, dan dibangun oleh Sultan dari dinasti Mamluk, yaitu Sultan Al Ashraf An Nashr Syaifudin Qaitbay pada tahun 1423 M. Fungsinya ya apalagi kalau bukan untuk menahan serangan yang selalu datang hendak mencaplok Mesir. [caption id="attachment_129016" align="aligncenter" width="596" caption="Lorong di dalam Benteng. Foto by Muassis Andang"][/caption] Nah, ini cerita di balik sebuah benteng. Kisah seorang budak yang jadi Sultan atau Raja. [caption id="attachment_129017" align="alignleft" width="300" caption="Celah di Benteng ke arah Laut Mediteranian. Foto by Muassis"][/caption] Sultan Qaibay sendiri tadinya adalah seorang budak. Memang, keseluruhan Dinasti Mamluk (1250 M - 1517 M) pada awalnya dibangun oleh seorang budak. Makanya disebut Dinasti Mamluk ini  juga sebagai Dinasti Budak. Ini karena budak disini tetap mendapatkan hak hak atas pendidikan, sehingga bisa berkembang karirnya di dunia birokrasi ataupun militer. Dan kehebatan Dinasti Mamluk adalah dia satu satunya yang mampu menahan dan menghancurkan serangan pasukan Mongol pada abad ke-13. Sehingga karena kehebatannya, Syiria dan negara negara Islam lainnya menyatakan tunduk kepada Dinasti Mamluk di Mesir ini. Dan yang menariknya, dinasti ini tidak strict harus keturunannya yang menjadi Raja atau Sultan, tetapi jika ada seorang budak yang smart dan bisa dipercaya, dia bisa saja langsung menjadi Sultan. Ya seperti Sultan Qaitbay ini. Tadinya dia seorang budak milik seorang kaya raya di Mesir, kemudian dibeli oleh Sultan Djaqmaq, yang kemudian memberi Qaitbay kemerdekaan. Dia kemudian ditugaskan sebagai kepala militer. Setelah sang Sultan meninggal, Qaitbay ditunjuk menjadi Sultan untuk menggantikannya. [caption id="attachment_129019" align="aligncenter" width="597" caption="Laut Mediteranian dipandang dari Benteng. Foto by MUassis"][/caption] Dan salah satu peninggalan Qaitbay ini adalah bentengnya ini di Alexandria. Bentengnya bewarna krem keputihan, anggun berdiri di tepian laut Mediteranian. [caption id="attachment_129021" align="alignleft" width="300" caption="Salah satu sisi Benteng. Foto by Jon"][/caption] Di benteng ini kita bisa menyaksikan arsitek benteng yang indah, dengan lorong lorong yang panjang, celah untuk mengintip musuh, ornamen yang membentuk lubang udara. Dan pandangan lepas ke laut mediterania nan luas. Sayang, aku bukan arsitek sih. Jadi gak gitu bisa menganalisa detail bangunan. Silahkan saja dilihat foto fotonya. Ya sudah, ceritanya sampai disini.  Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun