[caption id="" align="alignnone" width="230" caption="patung Nefertiti, sumber foto: wikipedia"][/caption] Mumi kok cantik. Sebenarnya mumi itu serem lagi, he he. Tetapi kalau ahli arkeolog yang liat, memang bisa beda. Seperti ketika beberapa tahun yang lalu (2003), seorang arkeolog, Fletcher menemukan mumi di Mesir, dia bisa memperkirakan dari raut mukanya yang cantik bahwa mumi tersebut 'mungkin' adalah Ratu Nefertiti. [caption id="attachment_157591" align="alignleft" width="300" caption="Museum Mesir, tempat Mumi dikumpulkan. Tetapi tdk boleh memfoto didalam. Foto by MUassis "][/caption] Hal ini berdasarkan kajian terhadap umur mumi, kemudian, aksesoris yang dikenakan, dan usia sang Ratu ketika wafat. Dari kajian umur mumi, diperkirakan bahwa mumi tersebut berumur hampir 4000 tahun yang lalu, kemudian aksesoris yang dikenakan menunjukkan bahwa sang mumi adalah perempuan dan seorang bangsawan. Tetapi untuk bener bener mengetahui apakah itu Ratu Nefertiti atau tidak, tentu perlu dilakukan tes DNA. Memang, penelitian masih terus dilakukan untuk memastikan apakah mumi tersebut Ratu Nefertiti atau bukan. Sebenarnya Nefertiti terkenal bukan dari muminya, tetapi dari patung yang diketemukan oleh seorang arkeolog, Ludwig Borchardt pada tahun 1912 di Mesir. Patung ini diperkirakan berusia 4000 tahun yang lampau. Kemudian, patung Ratu Nefertiti ini pertama kali dipertontonkan ke publik pada tahun 1923 di Jerman. Sampai sekarang patung ini, yang merupakan warisan Mesir, masih disimpan di Jerman. Padahal sudah diminta minta sama pemerintah Mesir, tetapi belum dikasih juga sama museum Jerman (sumber: wikipedia) Mengenai Ratu Nefertiti sendiri, beliau adalah Ratu yang diperkirakan hidup pada tahun 1370 SM - 1330 SM. Nefertiti artinya 'kecantikan telah datang'. Memang, Ratu ini terkenal sangat cantik, dengan lehernya yang panjang menjuntai. Lihat juga kelopak matanya, bahkan sampai sekarang banyak perempuan modern pun rela operasi untuk punya kelopak mata seperti itu, he he, bener gak. Nefertiti merupakan permaisuri kesayangan Pharaoh Akhenaten (Firaun Amenhotep IV). Pasangan Raja dan Ratu ini terkenal karena membawa revolusi kepercayaan di Mesir, dari politheist ke monotheist. Dari banyak dewa dewa ke hanya satu dewa saja, yaitu Dewa Matahari, Aten. [caption id="attachment_157595" align="aligncenter" width="614" caption="Pyramid dan Sphinx, biasanya lokasi mumi di area sekitar sini. Foto by Muassia"][/caption] Dan yang sangat berperan dalam kepercayaan ini adalah Sang Ratu. Selain sebagai pengatur kerajaan, sang Ratu juga berperan sebagai Pendeta Tertinggi kerajaan. Saking besarnya kekuasaan Sang Ratu ketika itu, gambar gambarnya mendominasi dinding dinding kerajaan dengan ukuran yang sama besarnya dengan ukuran Sang Raja (jaman itu kalau permaisuri raja/perempuan ukuran gambarnya pasti lebih kecil dari rajanya sendiri) (sumber: ensiklopedia mesir). [caption id="attachment_157597" align="alignleft" width="300" caption="Replika Cara Buat Mumi (Pharaoh Village). Foto by Muassis"][/caption] Tetapi sayang, Nefertiti meninggal pada usia muda (diperkirakan 30 - 35 tahun). Ada yang bilang karena dia kena kutuk, akibat revolusi kepercayaan tersebut, sehingga menyebabkan dewa dewa yang lain 'marah'. Tetapi yang jelas, catatan sejarah sang Ratu hilang begitu saja. Bahkan ketika digantikan oleh putranya Tuthankemen, anaknya inipun meninggal pada usia muda. Tetapi, tentu saja Sang Ratu tetap diingat sepanjang masa, bukan saja karena kecantikannya, tetapi karena revolusi kepercayaan yang dibuatnya bagi peradaban masa itu. Ya sudah, sampai disini ceritanya. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H