Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Melihat Bayi Penyu di Pantai Pangumbahan

25 Februari 2011   16:42 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:16 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_93221" align="alignnone" width="614" caption="foto by Muassis"][/caption] Pantai Pangumbahan terletak di Ujung Genteng. Tempat ini merupakan tempat konservasi penyu. Kalau dari Jakarta, melewati Sukabumi, sebelum Pelabuhan Ratu ada jalan sebelah kri ke Ujung Genteng. Kira-kira dari Jakarta sekitar 6-7 jam. Untuk menyaksikan penyu di pantai pangumbahan, kita harus menginap di Ujung Genteng. Sayang, pemerintah belum membangun infrastruktur untuk tempat wisata ini. Jadi jalannya masih jelek, dan tempat makan masih susah. Tetapi penginapan, walaupun sederhana, lumayanlah. Sementara jalan ke pantai Pangumbahan sendiri, karena memang tempat konservasi, tidak dibuat bagus. Sengaja, biar orang tidak terlalu ramai datang, sehingga tidak mengganggu penyu-penyu yang hendak bertelur pada malam hari. Penyu-penyu ini akan kembali ke laut jika melihat sorot lampu mobil. Untuk melihat bayi penyu dilepas ke laut, kita bisa datang pada sore hari. Karena pada saat ini biasanya petugas melepas penyu yang baru menetas ke laut. Senang sekali rasanya melihat bayi-bayi penyu tersebut menyongsong laut. Benar-benar tidak sabar dan tertatih tatih. [caption id="attachment_93229" align="aligncenter" width="300" caption="foto by Muassis"]

12986981501656876332
12986981501656876332
[/caption] Sedangkan untuk melihat penyu bertelur, kita bisa datang pada malam hari. Tetapi harus dalam kondisi gelap gulita, karena jika melihat cahaya sedikit saja, penyu langsung balik ke laut. Makanya kami mengumpul dulu di kantor petugas konservasi, kemudian setelah petugas memberi aba-aba, maka kami diperbolehkan untuk melihat penyu bertelur. Aduh, penyunya bagus banget, bewarna hijau kebiruan. Dan gede sekali. Sayang, karena banyak sekali orang yang mau memfoto (kalau lagi bertelur dibolehkan), penyu tersebut disorientasi ketika kembali ke laut. Jalannya jadi balik arah..Akhirnya petugas mengusir para pengunjung yang bandel karena masih memfoto-foto terus. [caption id="attachment_93228" align="aligncenter" width="300" caption="foto by Muassis"]
12986980221451817156
12986980221451817156
[/caption] Oh ya, pantai pangumbahan sendiri pantai berpasir putih bersih dan landai. Ombaknya tinggi. Tetapi memang tidak boleh untuk wisata, semata-mata pantai yang indah ini dipersembahkan bagi konservasi penyu. Ya sudah, salam kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun