Harapannya, para pemberi ceramah bisa membawa kesejukan ketengah masyarakat, sebagai unsur pemersatu, bukan pemecah belah. Toh siapapun Presidennya gak kan terhalang kan ibadahnya atau berbuat baik kepada orang lain...jangan malah ikutan membakar, masalah SARA lah, atau memprovokasi hingga akar rumput gontok-gontokan. Karena masyarakat banyak yang masih nurut banget sama yang namanya tokoh agama. Kalaupun memberi saran, kasih aja secara nalar positif-negatifnya, kemudian biarkan masyarakat memilih.
Ah entahlah, semoga oase itu tetap menjadi oase. Ya sudah gitu aja. Salam Kompasiana!
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!