Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Mengapa Geneva Menjadi Kantor PBB, bukan Kota Negara Berkembang?

5 Mei 2014   01:55 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52 1093
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Itu belum termasuk kerapnya meeting yang diadakan disini, yang harus dihadiri oleh perwakilan pemerintahan negara berkembang-miskin. Kadang yang datang hingga puluhan orang, karena harus merepresentasikan berbagai isu yang harus dibahas bersama.

2.Pendanaan PBB sudah mulai ke kampanye pendanaan publik, termasuk di negara-negara berkembang. Mungkin sering merasa, kalau belanja di minimarket di Indonesia, kasir menanyakan, kembalian bisa disumbangkan untuk UNICEF? atau UNESCO? Karena krisis keuangan yang melanda AS dan Uni Eropa, dan sikap politik PBB yang semakin 'netral' membuat penggelontoran dana ini dikurangi. Ingat kan ketika UNESCO mengakui Palestina, dana AS untuk UNESCO langsung ditarik.

3. Jika kantor PBB berada di salah satu negara berkembang-miskin, terlihat jelas bahwa sebuah kantor disini merupakan representasi dari negara-negara yang hendak dibela atau diakselerasi oleh PBB standar kehidupannya. Jadi berada ditengah, terjangkau,  tidak di menara gading, merupakan kesan dari PBB yang 'merakyat'.

Ya sudah gitu aja. Salam Kompasiana!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun