Apa yang ditinggalkan oleh seorang pemimpin kepada rakyatnya? Yang saya harapkan, mestilah sebuah perbaikan sistem, perbaikan pelayanan, fasilitas infrastruktur yang dinikmati oleh warganya.
Dan yang penting banget nget nget lagi adalah revolusi mental rakyatnya...jiahh berat banget nih kata-kata. Maksud ane, rakyatnya berubah dari cuek bebek dengan segala sesuatu, egois, yang penting gw gak rugi, menjadi cinta kebersihan, pekerja keras, taat aturan, menghargai orang lain, suka menolong, suka menabung dan sisi-sisi positif kemanusiaan lainnya.
Nah, daripada bicara bla bla bla, dalam jangka waktu 1 tahun 6 bulan, saya mengabadikan dalam foto dari kamera hape karya pemimpin penerus bangsa, Jokowi-Ahok. Oh iya, saya menyebut pemimpin penerus bangsa gini ikut-ikutan Habibie loh. Kata beliau, pemimpin yang kudu memimpin Indonesia seharusnya berusia 40-60 tahun. Yang lainnya? Sudah kadaluarasa? Eh sori ya, hehee
Ini dia foto-fotonya:
1. Suasana di pasar minggu.
[caption id="attachment_336748" align="aligncenter" width="400" caption="Pasar Minggu, lengang. Foto: Ilyani"][/caption]
Tahu kan, dulu disini biangnya kemacetan luar biasa dimana pasar tumpah hingga ketengah jalan. Sekarang alhamdulillah sudah lancar banget deh. Dishub DKI bikin posko disini, untuk membantu mengatur lalin, sementara satpol pp masih berjaga untuk mengawasi yang 'bandel. Para pedagang sudah diatur untuk semuanya masuk ke dalam gedung pasar.
Selain pasar minggu,area pasar lain juga sudah tertib, termasuk tanah abang. Sudah bersih, tidak adalagi pedagang turun ke jalan. Tetapi yang di tanah abang, aku gak motoin, temen aja yang baru dari sana cerita, udah lapang jalanannya.
Oh iya, baru periode ini loh, saya lihat Dishub rajin banget ikutan mengatur lalin.Biasanya pak polisi aja.
2. Taman waduk Pluit
[caption id="attachment_336749" align="aligncenter" width="400" caption="Taman Waduk Pluit. Foto: Ilyani"]
Ini juga taman yang sudah dijadikan area publik yang bermanfoat bagi rakyat banyak. Pada olahraga, bikin aktivitas sudah rame banget disini. PKL juga diatur jualan dengan rapi. Sebelumnya area sini kumuh banget dan terlantar.
3. Pelayanan publik Kelurahan
[caption id="attachment_336751" align="aligncenter" width="400" caption="Kelurahan Duren Tiga. Lengang, foto: Ilyani"]
Walaupun belum 100%, pelayanan publik kelurahan di DKI Jakarta sudah mirip pelayanan bank. Terbuka, tidak model pake loket, dan pakai no.urut elektronik. Ruang tunggu sudah banyak yang dilengkapi dengan AC.Pelayanan cepat dan serba gratis. Kalau masih ada yang bandel, silahkan lapor ke Ahok, hehee
4. PKL Night Market
[caption id="attachment_336752" align="aligncenter" width="400" caption="Malam PKL. Foto: Ilyani"]
PKL Night Market menjadi ajang PKL menjual produknya kepada warga jakarta. Rame banget. Dan siapapun PKL bisa mendaftar. Oh iya, untuk pangan jajanan, Dinas UKM DKI menjamin bahwa pangan jajanan disini tidak memakai bahan berbahaya...hayyo dipilih dipilih dipilih, hehee. Hanya malam minggu aja, malam minggu aja...:D
5. Kampung deret
[caption id="attachment_336753" align="aligncenter" width="461" caption="Kp. Deret tanah tinggi (musola), difoto blm kelar. Foto:Ilyani"]
Aduh, kalau lihat kampung deret, rasanya terharu banget deh. Daerah yang kumuh banget, bisa menjadi tertata dan apik. Semoga warganya juga mau merawat sehingga tidak lagi menjadi kumuh. Ada banyak titik diseantero Jakarta yang sedang dibangun, puluhan sudah selesai.
Ini memang progres yang menyenangkan dari hanya setahun 6 bulan seorang pemimpin mengatur DKI Jakarta. Masih banyak yang lainnya, tetapi gak saya foto, hehee. Seperti terminal baru, pasar baru hasil revitalisasi, beberapa waduk baru (termasuk kemaren saya lihat di perbatasan pasar rebo-bekasi).
Semoga Jakarta semakin baik, termasuk akses transportasi publik yang semakin ok, sungai yang semakin bersih dan jernih (taburan sampah sudah jauh berkurang, tetapi warna masih legam), dan banjir yang semakin teratasi (paling tidak sekarang genangan cepat surut)...:D
Ya sudah gitu aja. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H