Kedua taman ini hanya dipisahkan oleh jalan raya. Oh iya, dua-duanya juga dilengkapi oleh jalur untuk refleksi. Dengan bebatuan yang jendal jendol. Kalau jalan di atas batu ini, sepatunya dibuka,uff, lumayan sakit loh. Tetapi katanya bagus sih untuk merangsang saraf kaki.
Yang jelas, sebuah taman merupakan oase ditengah beton menjulang yang melingkupi sebuah kota. Oase ditengah kebisingan, kepenatan, dan kehampaan arus materialisme yang perlahan memperangkap kota. Mari teguk oase itu, biarkan jiwa dan raga disegarkan olehnya.
Makanya, salah satu warisan terbaik pemimpin kepada rakyatnya adalah taman-taman publik yang indah dan bisa dinikmati fasilitasnya terus menerus oleh warganya.
Ya sudah, gitu aja. Salam Kompasiana!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H