Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Negara Ini Paling Diuntungkan dengan Turunnya Harga Minyak Dunia?

9 Desember 2014   19:01 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:41 888
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Nah bagaimana peluang Indonesia sebagai negara pengimpor minyak?  Sesungguhnyalah, Indonesia juga sangat berpeluang untuk mengencangkan laju pertumbuhan ekonominya melalui harga minyak yang murah. Pembangkit listrik yang tadinya sesak napas karena energi primernya minyak bumi, bisa bernapas lega, jika minyak murah.

Terpenuhinya akses listrik bagi dunia usaha maupun masyarakat merupakan prasyarat untuk mengencangkan laju ekonomi. Yah gimana mau maju usahanya, bisa menyerap tenaga kerja, jika listrik jeprat jepret mulu. Apalagi jika mengingat harga batu bara, gas dan seterusnya ikut tergerek murah di pasar dunia,  kemudian mengalihkan kepasar domestik, pengembangan industri akan semakin bergairah.

Minyak murah untuk petani dan nelayan, juga akan bisa meningkatkan produktivitas hasil mereka. Jika pendapatan dari sektor ini sangat menjanjikan, siapa tahu, pengangguran baru Indonesia sebesar 1 juta orang/tahun bisa melirik sektor usaha ini.

Angka pencari kerja di Indonesia setiap tahun 2,5 juta orang, sementara dunia usaha hanya mampu menyediakan lowongan untuk 1,5 juta orang. Satu juta pengangguran ini diberi insentif, pelatihan, bekal untuk bisa mulai usaha di dunia perikanan, pertanian, atau dunia kreatif. Jika produktivitas tinggi, kurs rupiah melemah, ekspor akan sangat menguntungkan. Tetapi jika produktivitas rendah, produk yang bisa diekspor juga tidak seberapa.

Semoga negeri ini akan semakin baik. Ya sudah, gitu aja. Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun