Mohon tunggu...
Ilyani Sudardjat
Ilyani Sudardjat Mohon Tunggu... Relawan - Biasa saja

"You were born with wings, why prefer to crawl through life?"......- Rumi -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Keren, Pelayanan Terpadu Satu Pintu Pemprov DKI

3 Februari 2015   23:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:53 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_394721" align="aligncenter" width="576" caption="Pelayanan Terpadu Satu Pintu DKI. Foto: Ilyani"][/caption]

Wah, baru kali ini saya merasakan pelayanan publik yang nyaman dan satu pintu di DKI Jakarta. Ceritanya, karena hendak membeli rumah di kawasan dekat rumah mertua di area Jakarta Selatan, saya kudu tahu dulu rencana tata ruangnya. Sebelumnya sudah diwanti-wanti temen, katanya datang aja ke Dinas Tata Ruang, minta info, tetapi sambil 'selipin' angpau. Biar dikasih petanya. Itu yang dilakukannya beberapa tahun yang lalu, ketika hendak membeli rumah di kawasan Ragunan.

Wah, kalau pake 'nyelipin' gitu, saya gak nyaman. Walaupun kata temen, itu sekedarnya saja. Pengganti waktu dan upayanya mencari peta tata ruang tersebut.

[caption id="attachment_394722" align="aligncenter" width="432" caption="Antrian bersih dan nyaman. Foto: Ilyani"]

14229555371838933538
14229555371838933538
[/caption]

Sambil mencari info, saya datang ke kantor Walikota Jakarta Selatan. Sudah membayangkan, pelayanan mesti ribet dan makan waktu. Makanya pas masuk gerbang, saya langsung keder, terus nanya ke satpam, dimana kantor Dinas Tata Ruang. Saya dikasih tahu lantai 9 (?). Eh, ternyata satpamnya salah info. Security yang didalam kantor tahu yang saya maksud, dan langsung menunjukkan tempat Pelayanan Terpadu Satu Pintu di lantai yang sama dengan saya datang.

Ketika sampai disini, pelayanannya ternyata gampang banget. Ruangannya juga nyaman, bersih, pakai AC. Saya langsung ambil nomer elektronik dan antri deh. Untuk konsultasi tata ruang, ternyata ruangannya khusus loh!

Tidak berapa lama, nomer saya dipanggil dan saya masuk ke ruang konsultasi tata ruang tersebut.  Saya kasih alamat yang menjadi target saya. Dan petugasnya langsung membuka komputer dan memperlihatkan rencana tata ruang di kawasan tersebut. Lengkap dan komplit. Bahkan ketika saya tanyakan, apakah rencana tersebut segera atau mungkin 20 tahun lagi, petugasnya bilang, begitu Pemprov ada uang, kawasan tersebut akan langsung dibangun.

[caption id="attachment_394723" align="aligncenter" width="432" caption="Rung Konsultasi Tata Ruang. Gratis. Foto: Ilyani"]

1422955600418335380
1422955600418335380
[/caption]

Wah, cepat dan melegakan.  Hanya yang menjadi tanda tanya, apakah ada tarif resmi konsultasi begitu? Eh petugasnya bilang, semuanya gratis. Cuma satu yang bikin gak nyaman, masih mau nanya-nanya lama di ruangan yang sebenarnya tertutup gitu, eh sudah ada yang tiba-tiba nongol mau konsultasi, bawa segepok dokumen. Lah, saya kan belum selesai. Ini orang perasaan kok main serobot aja. Padahal kan jelas ada yang manggil, kalau konsultasi selesai. Antriannya ya kudu dijalanin.

Petugasnya masih melihat saya, nungguin saya nanya-nanya lagi. Tetapi karena orang yang nyerobot langsung nyerocos, saya langsung pamit sambil bilang 'makasih'.

Semoga pelayanan publik di DKI Jakarta semakin baik. Dan dengan pelayanan terpadu satu pintu ini, sebenarnya Dinas tidak punya kewenangan lagi memberikan ijin. Karena sudah difokuskan dipelayanan terpadu satu pintu.

Ya sudah, gitu aja. Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun