"Iya Yan. Kasian dia ke sini mau minjem uang. Katanya lagi sepi kerjaan. Mang Otoy kan kerjanya serabutan ngerjain pekerjaan yang disuruh orang. Kayak papa sering nyuruh dia bersihin rumah sama taman. Katanya lagi gak ada yang nyuruh. Ke sini pinjem uang. Papa kasih sebisa papa. Dan kasih makanan juga. Nggak papa kan Yan?"
"Ko tanya Yana. Gak papa lah. Itu juga makanan punya mamah dan papa. Eh pa alhamdulillah ya kita mah gak sampe ngalamin kayak gitu."
"Makanya banyak-banyak bersyukur kita dikasih hidup cukup Yan. Nah di mana punya lebihnya kasih ke orang yang membutuhkan." kali ini bukannya papa yang menjawab tapi malah mamah.
"Iya tuh bener kata mamah Yan. Alhamdulillah Allah kasih kita hidup berkecukupan. Jika merasa lebih saatnya berbagi untuk sesama. Jangan sampai Allah cabut lagi segala nikmat yang diberikan kepada kita karena kita lupa bersyukur."
"Iya mamah, iya papa." Yana menunduk seakan sedang diberikan ceramah oleh dua orang.
"Ya udah mah, papa ke depan dulu kasihin ini ke mang Otoy." lalu papa berjalan terus ke depan menemui mang Otoy yang masih menunggu di ruang tamu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H