Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Wahai Para Santri

22 Oktober 2019   14:35 Diperbarui: 22 Oktober 2019   16:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duduk terpojok di dalam sebuah ruang kebingungan hendak berbuat apa dan bagaimana

Berniat sangat baik ingin bahagiakan kedua orang tua

Tetapi apa daya belum sampai usahaku pada kata mampu dan siap

Waktu terus berjalan tentunya tak akan diam, tak dapat kita pause 

Hidup terus berjalan, hidup perlukan jawaban

Suatu malam, aku hampiri Mamah yang masih gunakan mukena 

Memberanikan diri berikan jawab yang sudah dinantikan

Aku mengatakan bahwa siap dan bersedia menyambut hari-hari berbeda dari biasa

Linangan air mata tak terhindarkan

Mamah tersedu menangis, karena bahagia atas jawabanku katanya 

Keputusanku sudah bulat, rasanya malu jika ku tarik kembali  dan mengatakan tidak jadi

Sudahlah tinggal siapkan diri untuk bertempur dan berjuang

Menjadi santri dan nyantri di penjara suci

Diawal perjuangan ini menjadi sulit bagiku

Tangisan menjadi pelarian disaat mampuku sudah diambang batas 

Rasanya ingin menyerah dan pulang saja ke rumahku sesungguhnya

Tetapi kata hatiku berbicara akan sangat malu jika itu ku lakukan

Akhirnya tidak terasa tahun demi tahun aku memutuskan melanjutkan

Perjuangan menjadi santri

Tidak mudah penuh luka 

Sungguh sulit penuh duka

Tapi tak apa

Katanya kan, akan selalu ada pelangi setelah hujan 

Katanya, tidak akan ada hasil yang baik tanpa proses yang pahit

Enam tahun terasa hanya sekejapan mata

Guru-guruku membimbing tiada henti dan tanpa lelah

Banyak ilmu yang dulunya aku tanya untuk apa? 

Nyatanya sangat berharga dan berikan manfaat di kehidupanku selanjutnya

Banyak perjalanan hidup yang dalam maknanya

Banyak pengalaman hidup yang menjadi pelajaran disetiap kehidupan selanjutnya 

Terimakasih Yaa Rabb telah memilihku menjadi santri 

Terimakasih Yaa Rabb telah menjadikanku manusia kuat dan bermartabat

Selamat bagi para santri, 

Selamat hari santri nasional

Kalian hebat

Telah berjuang di medan peperangan

Mari bersama lanjutkan perjuangan

Jadilah santri pemersatu bangsa

Penyejuk Negara Kesatuan Republik Indonesia

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun