Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Selamat Wahai Para Santri

22 Oktober 2019   14:35 Diperbarui: 22 Oktober 2019   16:48 36
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Duduk terpojok di dalam sebuah ruang kebingungan hendak berbuat apa dan bagaimana

Berniat sangat baik ingin bahagiakan kedua orang tua

Tetapi apa daya belum sampai usahaku pada kata mampu dan siap

Waktu terus berjalan tentunya tak akan diam, tak dapat kita pause 

Hidup terus berjalan, hidup perlukan jawaban

Suatu malam, aku hampiri Mamah yang masih gunakan mukena 

Memberanikan diri berikan jawab yang sudah dinantikan

Aku mengatakan bahwa siap dan bersedia menyambut hari-hari berbeda dari biasa

Linangan air mata tak terhindarkan

Mamah tersedu menangis, karena bahagia atas jawabanku katanya 

Keputusanku sudah bulat, rasanya malu jika ku tarik kembali  dan mengatakan tidak jadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun