Gerak langkah kaki itu tersekat oleh rasa sesak
Setelah ribuan langkah-langkah seakan terseok
Pada sebuah gardu reod berhenti lalu terduduk
Sendirian lengang tak ada orang yang juga duduk
Sedikit menghela nafas panjang dan menariknya lagi
Terus seperti itu hingga nafas ini tenang kembali
Harapan untuk duduk di sini ditemani
Masih terbersit dalam hati
Namun nyatanya sadis tak ada seorangpun
Nyatanya aku dibiarkan sendirian tak ada ampun
Semesta masih kejam biarkanku sendiri tanpa satu orang pun
Biarkanku tak ditemani oleh seseorang walau hanya sekalipun
Diakhir waktu yang tersisa
Didetik di mana aku sudah menikmati langgam kesendirian
Baru saja  hendak tinggalkan gardu
Entah apa yang terjadi
Entah siapa yang tiba-tiba terdengar langkah kakinya datang dari sebrang sana
Datang dengan senyuman menenangkan
Datang dengan hati yang tenang
Menemani langgam sendiri jadi dibersamai
Menawarkan diri untuk menemani
Dan iya temani saja biar sama-sama menjadi bersama
Ilya Ainur,Â
Bandung 30 Januari 2019
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H