Mohon tunggu...
Ilya Ainur
Ilya Ainur Mohon Tunggu... Guru - Penyusun Aksara | SCHOOL COUNSELOR

saya ingin menulis lagi dan terus menulis sampai akhir

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

Semesta dan Dimensi

24 September 2018   22:54 Diperbarui: 25 September 2018   07:58 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kali ini aku mencoba menengadahkan kepalaku ke langit luas yang tengah diterangi bulan. Ya malam ini bulannya terang sekali. Coba saja bagi kalian yang belum melihat nya berjalan lah kalian keluar kemudian lakukan hal yang sama, tengadahkan kepala kalian ke langit yang cerah malam ini. Jadi begini ceritanya malam ini aku memutuskan untuk pergi dari kamar kosku. Untuk berjumpa dengan teman-teman ku di perantauan ku sekarang yaitu Bandung.

Jadi ketika itu aku dan teman-teman duduk melingkar di lapangan Gasibu Bandung pas di tembok yang melengkung. Ditengah-tengah percakapan tiba-tiba ku sangat menikmati memandangi wajah temanku satu per satu kemudian balik memandangi bulan terang itu. Kemudian secara naluriah aku  bertanya pada bulan itu dimensi apa saja yang sebenarnya menyatukan aku dengan mereka. Langit pun seakan memberikan ku sebuah jawaban yang menenangkan. Bahwa katanya kita dapat bersama seseorang atau bahkan banyak orang karena aku dan dia, aku dan mereka ada dalam satu dimensi yang sama. Kesamaan dimensi itu banyak macamnya. Dari mulai ada satu kegiatan yang saling kita sukai. Ada sifat karakter kita yang sama. Atau mungkin kita menyukai hal yang sama. Bisa jadi juga ada yang punya hari lahir yang sama, kalo kata orang jawa wetonnya sama. Kalo kalian yang percaya zodiak, katanya kita juga bisa dekat dengan mereka karena zodiak yang sama atau zodiak yang saling melengkapi satu sama lain.

Nah kalo cerita ku dengan teman-teman ku yang sama sama menikmati malam tadi itu adalah bahwa kita itu punya kesamaan dimensi yang beragam. Dari mulai seneng joged-joged bareng, seneng maen uno, seneng berkegiatan yang sama contoh olahraga, badminton atau sekedar ngobrol-ngobrol ngalor ngidul gak jelas, suka lagu yang sama akhirnya kita nyanyikan lagu itu bersama. Satu lagi aku dan mereka itu memiliki karakter berbeda. Ada aku yang katanya si pejuang subuh, ada dia si pejuang malam, ada dia si pejuang siang, ada dia si pejuang LDR, ada di si pejuang cinta, ada dia si pejuang masa depan, ada di si pejuang senja dan satu lagi ada dia si pejuang kebahagiaan. Itu sih cerita punya ku.

Dan aku yakin kalian pun pasti punya kisah tentang kesamaan dimensi dengan orang-orang yang dekat denganmu. Entah itu dengan orang tua mu, teman-teman mu, kekasih mu dan lainnya masih banyak lagi. Karena aku yakin aku dan kalian semua sudah digariskan oleh semesta untuk ditemukan dengan seseorang ataupun banyak orang dengan kesamaan dimensi bagaimanapun caranya, darimanapun kalian berasal kalo sudah waktunya bertemu pasti akan bertemu. Kalo sudah saatnya bersama pasti akan bersama. Tak memandang asal kalian dari mana. Entah kamu dari jawa dan dia dari Sumatera kalo semesta sudah berkata kalian harus bertemu pasti akan bertemu. Cukup sekian tulisan ku tentang hari ini tentang hari di mana aku dibisiki oleh seseorang tentang semesta dan dimensi.

Ilya Ainur,

Bandung 24 September 2018

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun