Mohon tunggu...
Iluh Wulandari
Iluh Wulandari Mohon Tunggu... Lainnya - universitas pamulang

mahasiswa manajemen

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Masalah Pengangguran di Indonesia

11 Oktober 2021   17:43 Diperbarui: 11 Oktober 2021   17:54 719
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENGANGGURAN 

Pengangguran adalah istilah untuk orang yang sama sekali tidak bekerja atau sedang mencari pekerjaan. pengangguran ini telah menjadi maslah perekonomian di berbagai negara termasuk di indonesia. 

Karena, dengan adanya penganguran maka tingkat produktivitas dan pendapatan masyarakat menjadi berkurang. dan terjadilah kemiskinan serta maslah sosial. 

Pengangguran dapat diakibatkan oleh kurangnya lapangan pekerjaan yang disebabkan oleh lesunya ekonomi, kurangnya potensi diri, kurangnya keahlian kerja, menurunnya pajak penghasilan serta tingkat kesejahteraan masyarakat yang menurun.

berdasarkan statistik pendidikan tinggi Indonesia, setiap tahun Indonesia menghasilkan lebih dari 1,7 juta sarjana baru. Namun, hal itu tidak sebanding dengan adanya lapangan pekerjaan di Indonesia, dan mengakibatkan banyaknya sarjana yang menganggur dan tidak mendapat pekerjaan. Karena saat ini yang dibutuhkan oleh banyak perusahaan adalah skill yang mendukung untuk kemajuan perusahaan dan itu tidak banyak dimiliki oleh para sarjana yang telah lulus. Sehingga, jumlah pengangguran yang terus meningkat dan tidak terkntrol. 

Kondisi ini diperparah oleh adanya efek pandemi. Tercatat di tahun 2021 jumlah pengangguran di Indonesia lebih dari 8 juta sarjana, meningkat 26,3% dibanding dengan tahun lalu. Akibat dari adanya pandemi ini adalah banyak perusahaan yang tutup dan perusahaan tersebut melakukan pemutusan kontrak kerja dengan karyawannya. Hal inilah yang menjadi awal dari semakin banyaknya pengangguran di Indonesia. 

Hal lain yang menjadi permasalahan adalah kebiasaan orang Indonesia yang memilih milih pekerjaan, padahal skill yang dimiliki tidak sebanding dengan pekerjaan yang ditawarkan. 

Dari berita yang saya baca ada seorang fresh graduation yang memimta gaji diatas rata rata untuk seseorang yang baru lulus, dan perusahaan tentu saja menolaknya. Padahal jika kita bisa menilai kemampuan diri kita sendiri dan menjadikan hal tersebut patokan untuk kita bernegosiasi dengan perusahaan, maka kita bisa mendapatkan pekerjaan yang kita nginkan dan tentunya dengan gaji yang kita harapkan. 

Adapun jenis jenis pengangguran yang ada Di Indonesia :

1. Setengah menganggur, orang orang yang termasuk dalam kategori ini adalah orang yang bekerja kurang dari 35 jam perminggu. Apakah kalian termasuk salah satunya?

2. Pengangguran Friksional, terjadi karena adanya sebuah kesulitan. contohnya kesulitan mencari lowongan pekerjaan, sulitnya akses untuk mencari pekerjaan, kekurangan informasi.

3. Pengangguran struktural, terjadi ketika adanya perubahan dalam sektor ekonomi yang mengakibatkan tidak cocoknya keterampilan yang dimiliki pekerja dengan keterampilan yang dibutuhkan perusahaan. 

4. Pengangguran musiman, terjadi karena perubahan musim, contohnya petani

5. Pengangguran teknologi, terjadi karena tenaga manusia yang tergantikan oleh tenaga mesin.

6. Pengangguran siklis, terjadi karena pengurangan tenaga kerja sebagai akibat dari siklus bisnis.

Cara mengatasi pengangguran salah satunya adalah dengan cara membuka lapangan kerja sebanyak banyaknya. Dimulai dari diri kita sendiri. Jika kita sudah mencari pekerjaan kesana kesini tetapi tidak mendapatkan hasil, kita bisa membuka usaha sendiri dan kita juga bisa menciptakan lapangan pekerjaan untuk orang lain. Jika kita ingin membuka suatu usaha, kita harus yakin usaha yang kita dirikan bisa berkembang dan dibarengi dengan usaha dan juga doa. 

Ada opsi lain jika kita tidak memiliki modal yang mencukupi untuk mebuka usaha sendiri. Kita bisa menjdi seorang reseller yang menjualkan dagangan milik orang lain dengan harga yang sudah disepakat sebelumnya dengan pemilik dagangan tersebut. 

Kita bisa mengambil keuntungan dari menjadi reseller. Walaupun keuntungannya masih sedikit, tetapi kita sudah bisa menghasilkan uang untuk diri kita sendiri. Banyak orang yang berawal dari reseller sampai mempunyai toko sendiri, tentunya hal tersebut idapatkan dengan bekerja keras dan pantang putus asa.

Sebenarnya banyak kesempatan kita untuk mendapat pekerjaan, tergantung bagimana kita mensyukuri pekerjaan yang saat ini kita jalani, dan jangan mudah mengeluh. semangat para pencari pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun