Mohon tunggu...
Ilham Paulangi
Ilham Paulangi Mohon Tunggu... Konsultan - Peminat masalah budaya, komunikasi, dan demokrasi.

menulis itu asyik

Selanjutnya

Tutup

Politik

Pilpres dan Konsolidasi Demokrasi

28 Agustus 2018   10:01 Diperbarui: 29 Agustus 2018   19:35 452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Juga udah banyak proses politik yang kita telah lewati. Semua ini merupakan modal soal untuk konsolidasi demokrasi di tanah air. Jangan sampai kendor lagi

Saat ini, menjelang pilpres 2019,   konsolidasi demokrasi kembali menghadapi ujian berat. Apakah Indonesia bisa tetap konsisten menjalankan kaidah-kaidah demokrasi sesuai amanat reformasi. 

Jadi secara prinsip, rakyat sendiri sebenarnya, sangat siap berdemokrasi, sesuai prinsip utama demokrasi. 

Justru potensi  kerusakan demokrasi terjadi, oleh elit, melalui penyimpangan hakikat demokrasi. Salah satu yang paling merusak adalah politik uang, politik kekuasaan, dan bentuk-bentuk kecurangan lainnya. Juga bisa dirusak anasir-anasir dari luar yang bertentangan dengan demokrasi.

Hal lain yang perlu dikuatirkan adalah adalah konstalasi kepentingan ekonomi dan modal. Kekuatan ini berpotensi untuk memaksakan kehendak, dan menciptakan suasana politik yang tidak sehat. 

Jadi yang dibutuhkan adalah bagaimana para elit, dan masyarakat sipil, melakukan instrospeksi diri, menjaga proses demokrasi, agar dijalankan secara konsisten. 

Siapa pun yang terpilih menjadi presiden tidak masalah, yang terpenting adalah bahwa kita harus berhasil mempertahankan sistem demokrasi yang terkonsolidasi. Karena itu telah diperjuangkan dengan sangat mahal.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun