Juga udah banyak proses politik yang kita telah lewati. Semua ini merupakan modal soal untuk konsolidasi demokrasi di tanah air. Jangan sampai kendor lagi
Saat ini, menjelang pilpres 2019, Â konsolidasi demokrasi kembali menghadapi ujian berat. Apakah Indonesia bisa tetap konsisten menjalankan kaidah-kaidah demokrasi sesuai amanat reformasi.Â
Jadi secara prinsip, rakyat sendiri sebenarnya, sangat siap berdemokrasi, sesuai prinsip utama demokrasi.Â
Justru potensi  kerusakan demokrasi terjadi, oleh elit, melalui penyimpangan hakikat demokrasi. Salah satu yang paling merusak adalah politik uang, politik kekuasaan, dan bentuk-bentuk kecurangan lainnya. Juga bisa dirusak anasir-anasir dari luar yang bertentangan dengan demokrasi.
Hal lain yang perlu dikuatirkan adalah adalah konstalasi kepentingan ekonomi dan modal. Kekuatan ini berpotensi untuk memaksakan kehendak, dan menciptakan suasana politik yang tidak sehat.Â
Jadi yang dibutuhkan adalah bagaimana para elit, dan masyarakat sipil, melakukan instrospeksi diri, menjaga proses demokrasi, agar dijalankan secara konsisten.Â
Siapa pun yang terpilih menjadi presiden tidak masalah, yang terpenting adalah bahwa kita harus berhasil mempertahankan sistem demokrasi yang terkonsolidasi. Karena itu telah diperjuangkan dengan sangat mahal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H