Mohon tunggu...
Ilonee Ardianti Batari Naomy
Ilonee Ardianti Batari Naomy Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi FK Universitas Airlangga

Halo! Saya Ilonee, mahasiswi asal Surabaya, yang saat ini menempuh pendidikan kedokteran di FK Universitas Airlangga!

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Petualangan Medis di Rusia: Mengintip Dunia Bedah Saraf di Kazan melalui Lensa Mahasiswi FK UNAIR

8 Desember 2024   12:18 Diperbarui: 9 Desember 2024   09:48 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kegiatan Morning Report di Departemen Bedah Saraf ICDC (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada bulan November 2024, Ilonee Ardianti Batari Naomy, seorang mahasiswi program Internasional Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga angkatan 2021, berkesempatan mengikuti program clinical exchange yang diselenggarakan oleh Standing Committee on Professional Exchange (SCOPE) dari Center for Indonesian Medical Students’ Activities (CIMSA) di Kazan, Rusia, tepatnya di Departemen Bedah Saraf Interregional Clinical Diagnostic Center yang bekerja sama dengan Kazan State Medical University. Program ini berlangsung selama empat minggu, dari 1 hingga 30 November 2024, dan memberikan pengalaman klinis yang mendalam serta wawasan baru tentang dunia medis, terutama dalam bidang bedah saraf.

Minggu Pertama: Menyusuri Dunia Bedah Saraf – Pengenalan dan Observasi Langsung di Ruang Operasi

Minggu pertama dimulai dengan orientasi dan pengenalan menyeluruh tentang departemen. Di hari pertamanya, Ilonee diperkenalkan dengan seluruh staf medis, termasuk dokter-dokter bedah saraf dan mahasiswa program pendidikan dokter spesialis (PPDS). Supervisor utamanya, Dr. Arseniy Pichugin, MD, PhD, seorang ahli bedah saraf, memberikan penjelasan tentang fasilitas yang tersedia serta sistem kerja di rumah sakit tersebut. Setiap pagi, seluruh staf menghadiri Morning Report, di mana mereka mendiskusikan kondisi pasien dan rencana tindakan medis yang akan dilakukan pada hari itu. Setelah itu, Ilonee mengikuti kegiatan rutin visite pasien untuk memantau perkembangan klinis mereka.

Di hari-hari berikutnya, Ilonee berkesempatan mengamati berbagai prosedur bedah, termasuk tindakan craniotomy pada pasien dengan pituitary adenoma, pemasangan ventriculoperitoneal shunt pada pasien dengan hydrocephalus, serta pemasangan intraventricular tube pada pasien dengan intracranial hemorrhage. Setiap aktivitas hari itu akan diakhiri dengan Afternoon Report, sebuah sesi evaluasi hasil tindakan bedah yang dilakukan pada hari itu. Melalui diskusi ini, Ilonee merasakan manfaat yang sangat besar bagi pendalaman pemahaman klinisnya.

Minggu Kedua: Terjun ke Kasus Kompleks – Mengamati Prosedur Bedah Saraf Canggih di Kazan

Memasuki minggu kedua, kegiatan bergeser ke penanganan kasus-kasus yang lebih rumit dan kompleks. Ilonee berkesempatan mengamati berbagai prosedur canggih, termasuk Radiofrequency Ablation (RFA) untuk pasien dengan trigeminal neuralgia, laminectomy untuk pasien spinal stenosis, hingga craniotomy pada pasien dengan sphenoid wing meningioma. Dr. Arseniy Pichugin tidak hanya mengajak untuk mengamati, tetapi juga memberikan penjelasan yang mendalam tentang setiap prosedur. Diskusi mendalam seperti ini yang menjadikan Ilonee lebih memahami teknik dan tujuan dari setiap tindakan bedah yang dilakukan.

Observasi tindakan Radiofrequency Ablation (RFA) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Observasi tindakan Radiofrequency Ablation (RFA) (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Pada minggu ini, pengalaman klinis semakin kaya, berkat diskusi yang berlangsung selama Morning dan Afternoon Report. Diskusi ini memungkinkan Ilonee untuk mengintegrasikan teori yang dipelajari dengan praktik klinis yang diobservasi, memberikan wawasan yang lebih komprehensif mengenai manajemen kondisi neurologis yang beragam.

Minggu Ketiga: Teknologi dan Inovasi dalam Bedah Otak – Pengalaman Langsung dalam Penanganan Tumor dan Parkinson

Minggu ketiga membawa pengalaman yang lebih mendalam, terutama dalam penanganan tumor otak dan kondisi neurologis lanjutan. Prosedur yang diamati termasuk Brain Deep Stimulation (BDS) pada pasien dengan penyakit Parkinson dan craniotomy pada pasien dengan metastasis tumor dari kanker ginjal. Salah satu prosedur yang paling menarik adalah Brain Deep Stimulation, di mana elektroda dipasang di bagian spesifik otak untuk merangsang area yang terkait dengan gejala Parkinson. Prosedur ini sangat menarik menurut Ilonee karena ia berkesempatan menyaksikan pasien dalam keadaan sadar penuh selama pemasangan elektroda. Setelah itu, prosedur ini dilanjutkan dengan pemasangan generator yang memerlukan anestesi umum.

Melalui observasi ini, Ilonee belajar tentang teknologi dan teknik medis terkini dalam menangani kasus-kasus yang sangat kompleks. Diskusi harian dengan Dr. Arseniy Pichugin dan dokter-dokter lainnya semakin memperkaya pemahaman tentang manajemen kondisi neurologis.

Departemen Bedah Saraf di Interregional Clinical Diagnostic Center (ICDC), Kazan, Russia (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Departemen Bedah Saraf di Interregional Clinical Diagnostic Center (ICDC), Kazan, Russia (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Minggu Keempat: Prosedur Lanjutan dan Evaluasi Akhir – Mengakhiri Program dengan Pengalaman Bedah Saraf yang Mengesankan

Pada minggu terakhir, Ilonee mengikuti prosedur lanjutan dan menyelesaikan evaluasi akhir dari program ini. Beberapa tindakan bedah yang diamati termasuk open discectomy untuk pasien dengan disc herniation dan tracheostomy pada pasien dengan komplikasi serius. Kasus ini sangat mengesankan baginya, mengingat pasien yang memerlukan tindakan ini telah berada di ICU selama lebih dari sebulan tanpa tanda-tanda membaik, sehingga diperlukan prosedur ini untuk memasang alat bantu pernapasan yang baru.

Kegiatan pada minggu terakhir ini memberikan gambaran menyeluruh mengenai penanganan pasien bedah saraf dari awal hingga akhir perawatan, sekaligus mengakhiri program dengan sesi diskusi dan pesta pertukaran budaya yang mengundang tawa dan pengalaman tak terlupakan.

Dari Ruang Operasi ke Landmark Kazan: Program Sosial dan Pertukaran Budaya

Selain mengikuti serangkaian kegiatan klinis, program ini juga menawarkan kesempatan untuk mengenal budaya Rusia. Ilonee pun turut berpartisipasi dalam kegiatan sosial yang mencakup kunjungan ke beberapa landmark terkenal di Kazan, seperti Kazan Kremlin, Kul Sharif Mosque, Agricultural Palace, dan masih banyak lainnya. Selain itu, ada pesta makanan internasional yang mempererat hubungan antar peserta program dari berbagai negara. Kegiatan sosial ini tidak hanya memperkaya pengalaman budaya tetapi juga memperkuat persahabatan dan solidaritas antar mahasiswa dari berbagai belahan dunia.

Kegiatan sosial mengunjungi Kazan Kremlin (Sumber: Dokumentasi Pribadi)
Kegiatan sosial mengunjungi Kazan Kremlin (Sumber: Dokumentasi Pribadi)

Selama empat minggu di Kazan, Ilonee memperoleh pengalaman yang sangat berharga, baik dalam aspek klinis maupun budaya. Dengan mengikuti program ini, ia tidak hanya meningkatkan keterampilan medisnya, tetapi juga memperluas wawasan tentang sistem kesehatan global dan pentingnya pertukaran pengetahuan lintas budaya. Ini adalah pengalaman yang akan membekas sepanjang karier medisnya, memberikan perspektif baru tentang praktik bedah saraf serta kehidupan internasional yang kaya dan beragam.

#blokelektif #fkunair #blokelektiffkunair2024 #ifmsa #cimsaunair

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun