Sudah barang tentu jika nama kedua hewan ini terucap oleh anak kita yang masih unyu-unyu tersebut, otomatis kita sebagai orang tua pasti marah, geram, kesal dengan ucapan buah hati kita itu. Lah saya sendiri saja pasti marah jika terdengar nama hewan ini terucap dan dengan sengaja tertuju pada saya dan dari orang dewasa tentunya, main pun jadi.
"Babi" dan "Anjing", itulah nama kedua hewan yang kerap buat naik darah jika kita mendengarnya dari seseorang yang mengucapkan dan dengan sengaja ucapannya itu tertuju pada kita, ah ini cuma versi saya saja kok, jika para teman-teman dikompasiana tidak merasa, ya wajar. Kita kan berbeda pendapat, hehehe..
Entah dari mana asal muasalnya nama hewan tersebut tidak pantas diucapkan, terkhusus jika diucapkan oleh buah hati kita yang paling kita sayangi. Seperti beberapa waktu yang lalu, anak saya yang laki-laki berusia 3 tahun lebih itu mengucapkan salah satu nama hewan tersebut, lantas kakaknya yang sudah berusia 5 tahun lebih itu pun menegurnya bahwa adiknya cakap/bicara kotor. Lantas adiknya pun menyanggah bahwasanya ucapannya itu tidak kotor, yang kotor itu peceran, lumpur dan lain sebagainya.
Saya pun tertegun sejenak dan tidak habis pikir, lah iya juga kata siadik-an, dan ada benarnya juga kata sikakak-an, ah entahlah. Semoga bukan lumpur Lapindo.
Selamat bermalam minggu kompasianer,
Salam
:D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H