Mendapati link berita dari teman jurnalis (linknya bukan portal tempat beliau kerja) tapi melainkan dari metrotvnews.com (disini) menyebutkan umpatan dari orang nomor satu di Riau kepada sejumlah jurnalis yang ingin konfirmasi perihal Dinasti yang dibangunnya (tiga anak dan menantu serta iparnya ditempatkan diposisi strategis di pemprov riau) dalam beberapa bulan sejak beliau menjabat.
"Dinasti-dinasti pantek (bahasa daerah artinya pantat)," pekik Atuk Annas (Gubri) kepada wartawan di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau Jalan Gajah Mada Pekanbaru, Kamis (17/4/2014). (metrotvnews.com)
Kata-kata tabu atau tak pantas untuk diucapkan untuk semua kalangan terlebih orang terpandang (itupun tergantung bagaimana cara memandangnya, kalau mandangnya pake pipet.!! :D ) seperti orang nomor satu di Riau ini. Entah apa maksud dan tujuan beliau (baca-Gubernur Riau) hingga mengeluarkan kata-kata mutiara tersebut terhadap sejumlah wartawan, apakah memang tidak mau disebut sebagai Nepotisme namun kenyataannya memang iya, atau cerminan ke-Diktator-annya terbawa dari semasa menjabat sebagai Bupati Rokan Hilir (Rohil) ke jenjang yang lebih tinggi.?
Loh kok.? Ya, warga Kabupaten Rohil mana yang tidak tahu kediktatoran beliau selama menjabat sebagai Bupati Rohil (bukan Rohit ya, itu mah bintang hollywood). Ya namanya pejabat, orang yang paling berkuasa di birokrasi tentu juga punya banyak pengikut setia yang tunduk dan patuh terhadap kebijakannya serta melindungi kesan kediktatorannya, pokoknya serasa dizaman Orde Baru (Orba) gitulah.
Sebelumnya, Rabu (16/4/2014), kedua putri Annas Maamun dilantik jadi pejabat eselon IV pemerintah provinsi (Pemprov) Riau. Fitriana dilantik sebagai Kepala Seksi Mutasi dan Non Mutasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Riau. Sedangkan anak kesembilannya, Winda Desrina, dilantik menjadi Kepala Seksi Penerimaan Unit Pelaksana Teknis Dinas Pendapatan Daerah Riau. Iparnya juga, Syaifuddin menjadi Kepala Sub Bagian Tata Usaha Bagian Kas Daerah Biro Keuangan Setdaprov Riau. Ditambah lagi anak menantunya Maman Supriadi sebagai Manajer Klub Sepakbola milik Pemda Riau, PSPS Pekanbaru. Anak kandung Annas Maamun yang baru berusia 27 tahun, Noor Charis Putra, juga diangkat sebagai Kepala Seksi Jalan dan Jembatan Dinas Pekerjaan Umum (PU). Padahal, Noor Charis Putra seorang sarjana ekonomi (Tapi kenapa saya enggak dilantik-lantik atuk, saya kan manggil atuk, berarti cucu dong..!!) (metrotvnews.com)
Sebenarnya bukan cuma keluarga beliau yang dapat jabatan. Menurut investigasi ala saya yang hampir setara kegantengannya dengan agen 007 "James Bond" (Penjaga Mesin Kebond) uhuiks.. Yang mana para tim sukses yang memenangkan beliau menjadi Gubernur Riau juga mendapat jabatan semisal penghulu (kepala desa) dan sedang gencar dimekarkan beberapa kecamatan juga disertai desa-desanya. Pemekaran itu juga berlangsung setelah diumumkannya Annas Mammun terpilih menjadi Gubernur Riau. Bukan tidak mungkin, inilah balas budi beliau dengan tim suksesnya, tapi juga memberi keuntungan kepada masyarakat yang tidak perlu jauh-jauh lagi untuk urusan ke kantor camat mau pun desa yang jangkauannya cukup dekat. Dan itu terjadi di Kabupaten Rohil, kalau di Kabupaten lain saya mah tidak tahu, kurang update juga berita-beritanya, atau memang sengaja tidak diupdate.
Diakhir kata, penulis bukan maksud dan tujuan untuk membeberkan keburukan pemimpin penulis di Provinsi Riau, namun hanya sekedar pemberitahuan yang agar kiranya kami tidak bernasib sama dengan Provinsi Banten.
Ada pepatah menyatakan, "Kura-kura dalam perahu, tulisan jelek jangan dicaci" uhuk..uhuk..
Sumber : metrotvnews.com
Baca juga :
-Â Menolak Jadi Timses Caleg, Datuk Penghulu Diberhentikan Camat.?