Mohon tunggu...
Iloeng Sitorus
Iloeng Sitorus Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup itu seperti hubungan suam istri.\r\nKadang diatas, kadang dibawah. :D

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Air Limbah Rumah Sakit Dibuang Sembarangan, Warga Diam?

6 Januari 2015   08:06 Diperbarui: 17 Juni 2015   13:43 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1420480829162596427

Sejak kejadian itu, sepertinya mereka punya inisiatif dengan membuat drainase semi permanen disepanjang Jalan Mesjid Nuansa Indah tersebut. Dan sejak saat itulah truck tangki penyedot limbah cair mereka tidak berfungsi sebagaimana mestinya, namun tetap dijalankan untuk membuang limbah padat atau istilah kerennya, "sampah" ketempat pembuangan akhir yang kalau tidak salah didaerah perbatasan antar Provinsi Riau dengan Provinsi Sumatera Utara.

Yang menjadi alasan ketika itu mengapa aksi protes, kritik ini saya lakukan, terutama soal limbah yang bau dan belakangan ini saya dengar cukup berbahaya bagi kesehatan, yaitu, ketika itu saya sudah mencoba buat pondasi rumah yang kini sudah saya tempati, lokasinya agak dekat jurangan, yang mana jurangan tersebut mengalir air limbah dari Rumah Sakit tersebut, juga tidak jauh dari lokasi sumur galian untuk keperluan rumah tangga tentunya.

Ya, seperti pertanyaan saya diawal paragraf, Karena apa.? atau lebih tepatnya karena apa warga sekitar diam atau pinjam judul lagunya tante Elvi, "bisik-bisik tetangga", ya seperti penjelasan saya diatas, bahkan tidak sekali dua kali saya coba diskusi tentang limbah Rumah Sakit dengan perangkat desa, malah malam kemarin saya coba lagi buka bicara dengan perangkat desa, ya gitu deh, bingung, disatu sisi Pimpinan Utama Rumah Sakit yang kini sudah masuk periode kedua menjabat sebagai Legislator, pintar mengambill hati, seperti sumbangan dana untuk pembangunan Mesjid, dan kegiatan sosial lainnya seperti santuanan anak yatim yang disertai Khitanan Massal dan lain sebagainya.

Beberapa malam ini, aksi gila saya sepertinya berlanjut, namun tetap dengan cara jauh dari kekerasan atau menyumbat lobang selokan yang keluar dari tembok pagar Rumah Sakit. Namun hanya mencoba membuat rilis berita yang dibuat untuk dikirimkan ke email-email redaksi media online/cetak khusus daerah Riau, walau tata bahasanya mungkin masih "jauh api dari panggangannya", Alhamdulillah sudah dapat respon dari wartawan media cetak yang ketepatan media beliau masih satu grup dengan Jawa Pos dan respon dari pihak beritariau.com melalui jurnalisnya, yang pada awalnya ditelpon oleh redaksinya, dikira jurnalisnya yang mengirim rilis berita.

Harapannya sih tidak muluk-muluk, bagaimana solusi terbaiknya, atau setidaknya kabar ini didengar pihak BAPEDALDA(Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah) Rokan Hilir yang saya coba mencari website resmi Bapedalda Rokan Hilir namun tidak ketemu, maklumlah, Lembaga-lembaga di Kabupaten kami memang begitu, untuk urusan informasi dan teknologi, sepertinya sengaja tak dibuat, seperti halaman website lembaga-lembaganya.

Semoga saja tidak ada lagi yang tutup mata dan tutup telinga, tapi yang dibutuhkan cuma tutup hidung, karena bukan tak elok dipandang mata, bukan tak enak didengar telinga, namun tak sodap dihirup hidung.

Salam Lingkungan Bersih Sekitar Rumah Sakit

1420480829162596427
1420480829162596427
Lubang Selokan RUmah Sakit yang jika keluar dari lubang ini, baunya sudah pasti tak sedap. (dok. Pribadi)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun