Mohon tunggu...
Iloeng Sitorus
Iloeng Sitorus Mohon Tunggu... wiraswasta -

Hidup itu seperti hubungan suam istri.\r\nKadang diatas, kadang dibawah. :D

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Hamil Muda, Jangan Nganu Dulu..?

17 Januari 2015   10:07 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:58 187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi/modelindoblog.blogspot.com

[caption id="" align="aligncenter" width="386" caption="ilustrasi/modelindoblog.blogspot.com"][/caption]

Secara teori yang tidak saya ketahui, maka dari itu tidak akan saya tuliskan apa yang tidak saya ketahui, mungkin kompasianer lainnya yang memang bidangnya bisa menjelaskan dengan rinci, monggo.

Begini ceritanya... Aaaauuuu.....

Ketika baru beberapa bulan berumah tangga, Rezeki yang tiada duanya pun hadir, yakni isteri saya hamil. Ketika diperiksa Bidan, saran-saran untuk mengkonsumsi sayur-sayuran serta makanan dan minuman sehat pun tak luput diucapkan oleh Bidan yang sudah menjadi langganan keluarga kami ini (kakak, abang, ibu kalau sakit dikit ya larinya ke Bidan ini).

Seperti judul diatas, kami pun disarankan jangan dulu berhubungan suami isteri saat-saat hamil muda kala itu. Duh..!!! Tanpa alasan yang rinci dari Bidan tersebut, mau tidak mau kami ikuti sarannya, walau aslinya sibuyung berontak bingit, lah wong masih enak-enaknya suasana pengantin baru kok mesti ditahan-tahan (sakitnya tuh disini... sambil lihat wak uyung)

Ya, namanya sibuyung udah berontak, sekali-kali kudu harus dikasih makan nih. Dengan cara santai tentunya, walau agak takut kalau-kalau isi perut isteri ku tidak jadi. Bahasa kerennya, jangan banyak gaya lah. Karena menurut pemikiran saya yang awam kala itu (kini masih awam juga kok), bisa jadi karena guncangan yang diakibatkan terlalu dinikmati, orok yang masih belia itu ikut terguncang. Yang akhirnya bisa berujung keguguran. Ini menurut pemikiran saya yang awam loh, bukan secara pelajaran biologi yang saya ketahui waktu disekolah dulu, apalagi waktu kuliah, karena saya sama sekali tidak pernah kuliah, kalau Kuli Parkir, itu sih pernah. Hihihihi...

Hajar son kalau sudah hamil tua.

Saking takutnya gagal produk, setiap bulan isteri saya rutin periksa ke Bidan langganan tersebut, tak lupa saran Bidan untuk lebih giat mengkonsumsi sayur-sayuran, terutama sayur daun ubi. Tidak ketinggalan Bidan tersebut menyarankan seraya berbisik kepada saya, "kalau udah hamil tua, hajar terus ya loeng, biar enak nanti keluarnya" waduh..!!!

Terkadang kasihan melihat perut isteri saya yang kepayahan untuk berdiri sendiri ketika duduk, tapi apa kata Bidan tersebut, harus segera dilaksanakan. "Hajar Son..." sibuyung yang stand

by pun tidak segan-segan untuk beraksi, karena suasana masih terasa pengantin baru. Hmmmm...

Begitulah apa yang saya ketahui, yang mungkin sudah banyak orang yang mengetahui saran dokter kandungan atau pun bidan seperti judul diatas. Tapi, tidak sedikit pula yang belum mengetahuinya, atau mungkin dokter maupun bidan tidak/belum menyarankan, hingga berujung pada keguguran, kasian kan.

Semisal, ada pasangan yang bertahun-tahun menunggu Rezeki itu (mopmongan), ketika positif hamil tidak mengetahui akan hal itu, takutnya hal-hal yang tidak diinginkan bisa terjadi. Bahkan saya pernah dengar, ada saran orang-orang kalau sudah positif hamil malah disarankan "Hajar Son". Seperti benih tumbuhan yang baru saja disemaikan, "Hajar Son" dengan rutin menyiramkan air setiap pagi dan sore harinya, otomatis akan menyegarkan benih tumbuhan itu. Mungkin itu yang jadi dasar pemikirannya, tapi entahlah...

Semoga yang belum mendapatkan momongan, segera diberi momongan oleh-Nya.

Salam nganu...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun