Kegiatan dilaksanakan melalui serangkaian acara yakni jalan sehat Desa sekaligus observasi lahan pertanian warga, pemaparan materi, dan praktek pembuatan pupuk organik cair. Dengan peserta sekitar 50 orang terdiri dari kelompok tani di Desa Karangrejo dan Ibu-ibu PKK yang turut serta dalam kegiatan tersebut.Â
Kegiatatan observasi lahan ditujukan untuk melihat karakteristik lahan yang digunakan oleh masyarakat. Uji yang dilakukan berupa uji kualitatif mengenai tekstur tanah dan juga pH tanah. Pemaparan singkat dilakukan langsung dihadapan petani oleh tim SBF mengenai pentingnya tekstur dan struktur tanah, serta pH tanah untuk mendukung produksi tanaman.
Kegiatan selanjutnya dilakukan pemaparan materi mengenai kesehatan tanah dan pemupukan. Pemaparan materi dilakukan di Balai Desa Karangrejo. Didampingi oleh ketua kelompok tani Pak Asyrofi, sesi pemaparan materi terlihat menarik dengan banyaknya pertanyaan yang diajukan oleh petani kepada tim SBF Universitas Jember.Â
Selanjutnya, kegiatan dilanjutkan dengan praktek penjelasan mengenai pembuatan pupuk organik cair di halaman kantor desa Karangrejo. "kami berterimakasih kepada Universitas Jember khususnya kepada tim SBF yang telah bersedia mendampingi Desa kami melalui program-program seperti ini, memang pada faktanya masalah pupuk masih menjadi PR di Desa kami, kami berharap program pendampingan ini masih tetap berlanjut" tutur Pak Nurul Huda, S.Ag., selaku kepala Desa Karangrejo.
Rencana kedepan, tim riset SBF berkomitmen untuk tetap melakukan pendampingan di Desa Karangrejo melalui program kerjasama BUMDES sehingga target akhir yang diharapkan, Desa memiliki pemasukan sendiri melalui kegiatan wirausaha mandiri entah itu melalui produksi pupuk organik, atau produk-produk handcraft, dan sebagainya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H