Kejang Tanpa Demam ( Epilepsi)
Kejang tanpa demam merupakan kejang yang berulang tanpa diketahui penyebabnya. Kejang tanpa demam merupakan kelainan pada syaraf otak dan disebut epilepsi atau orang awam menyebutnya penyakit ayan. Sekitar 30% anak yang didignosis mengalami kejang epilepsi dapat kambuh hingga ia dewasa, namun ada sebagian yang membaik seiring berjalannya waktu.
Penyebab Kejang Tanpa Demam (Epilepsi)
Penyebab kejang tanpa demam (epilepsi) pada anak diantaranya karena:
- Gangguan perkembangan otak,
- Pernah mengalami perdarahan di kepala
- Riwayat radang otak, radang selaput otak, maupun berbagai penyakit lain
- Kerusakan sel-sel saraf di otak. Sel-sel saraf yang rusak itulah yang suatu saat dapat menjadi fokus timbulnya kejang
Kejang tanpa demam ( epilepsi) perlu perawatan khusus serta pemantau ketat dari dokter. Â Sebagian besar jenis epilepsi pada anak memerlukan pengobatan sampai 2 tahun bebas kejang. Hal ini sudah dibuktikan oleh banyak penelitian dan literatur bahwa angka kekambuhan kejang akan semakin kecil jika anak minum obat sampai 2 tahun bebas kejang dibandingkan hanya minum obat sampai 1 tahun bebas kejang.
Ciri Bayi/ Anak Mengalami Kejang
- Mata melotot
- Mata mendelik
- Tubuh anak bergetar tak terkendali
- Pandangan anak kosong atau melamun
- Kaku pada kedua kaki dan tangan
- Kaku pada seluruh tubuh
- Adanya gerakan berulang pada bagian tubuh
- Pada kondisi serius kejang dapat menyebabkan kehilangan kesadaran
Penangan Kejang Pada Bayi/Anak di Rumah
- Tetap tenang dan tidak panik
- Tempatkan si kecil pada tempat yang aman jauh dari listrik dan barang-barang pecah belah dan pastikan tidak ada benda-benda di sekililingnya agar Si kecil tidak terbentur
- Longgarkan pakaian yang ketat terutama di sekitar leher.
- Baringkan anak dalam posisi miring agar makanan, minuman, muntahan, atau benda lain yang ada dalam mulut akan keluar sehingga anak terhindar dari bahaya tersedak
- Bersihkan muntahan atau lendir di mulut dan hidung.
- Jangan memasukkan benda apapun ke dalam mulut si kecil. Seperti memasukkan sendok, kayu, jari orang tua, atau benda lainnya ke dalam mulut, atau memberi minum anak yang sedang kejang, karena berisiko menyebabkan sumbatan jalan napas apabila luka
- Jangan berusaha menahan gerakan anak atau menghentikan kejang dengan paksa, karena dapat menyebabkan patah tulang.
- Observasi dan catat lama dan bentuk kejang.
- Tunggu sampai kejang berhenti, kemudian bawa anak ke unit gawat darurat terdekat untuk penanganan lebih lanjut .
Semoga informasi  ini bermanfaat. salam sehat
Referensi: https://ilmubidan.com/penyebab-kejang-pada-bayi-anak-dan-cara-mengatasinya/https://ilmubidan.com/penyebab-kejang-pada-bayi-anak-dan-cara-mengatasinya/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H