Pantaskah ???
Mengagumimu dalam diam adalah caraku mencintaimu, mendoakanmu adalah caraku membalut rindu, Â dan senyumanmu adalah obat penawar yang paling ampuh bagiku,. Memang sangat sederhana, tapi ketahuilah rasa ini sangatlah sempurna adanya. Aku tak memaksamu untuk membalas rasaku. Namun, hanya satu pintaku ijinkan rasa ini akan tetap ada, dan akan selamanya kubawa.
Dimana pun kamu, Â semoga kau baik-baik saja, aku berharap semoga kau selalu bahagia, walaupun kelak bukan aku bahagiamu. Karena bahagiamu jauh lebih berharga dibandingkan dengan hidupku sendiri. Aku akan berusaha dengan segala upaya yang aku punya, untuk membuatmu selalu bahagia. Aku hanya meminta satu hal kepada tuhan, semoga aku selalu di beri kesehatan, agar aku dapat melihat senyummu. Walau hanya dari kejauhan, itu sangat lah cukup bagiku. Karena membuatmu bahagia adalah cita-cita hidupku.
Sekarang aku mulai sadar, bahwa aku hanyalah setangkai bunga di pinggir jalan, yang tak mungkin dijadikan sebagai bunga hiasan di pelaminan. Untuk itu, aku harus melupakan segala tentangmu, dan mencoba  tuk mengikhlaskanmu bersanding dengan wanita pilihan orang tuamu, yang jauh lebih sempurna dibanding dengan diriku yang tak ada apa-apanya.
Akan ku coba tuk pergi menjauh dari kehidupanmu, karena ku tak ingin kehadiranku menjadi penyebab dari kehancuran hubunganmu dengannya. Dan aku akan mencoba tuk memulai kehidupanku yang baru. Dengan membawa rasa yang dulu pernah ada di relung jiwaku. Biarkan aku yang pergi, jika itu memang yang terbaik dan mampu membuat dia bahagia. Meski ku tahu kau juga memiliki rasa yang sama seperti diriku.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H