Mohon tunggu...
Ilmin Nafi AN.
Ilmin Nafi AN. Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Terlambat

3 April 2019   11:25 Diperbarui: 3 April 2019   11:34 101
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Disuatu sekolah menengah pertama ada seorang siswa yang lebih cenderung menyendiri ketimbang berbaur dengan teman-temannya. Dia dikenal dengan anak yang baik, rajin, dan selalu mengikuti tata tertib sekolah. Namun, suatu hari dia datang terlambat ke sekolah. 

Teman-teman yang ada di kelas pun heran, mengapa si siswa itu datang ke sekolah dengan terlambat ? tidak biasanya dia datang terlambat. Namun, pada suatu hari si siswa tersebut menceritakan alasannya mengapa dia datang terlambat. Ternyata, dia datang terlambat karena harus mengurus ibunya yang terbaring di rumah sakit. 

Ia arus mengantar ibunya ke rumah sakit. Namun, himpitan masalah ibunya terbaring di rumah sakit itu tidak membuat semangat si siswa tersebut pudar. Dia tetap gigih dan berusaha dalam menuntut ilmu demi cita-citanya menjadi seorang dokter. Cita-cita tersebut merupakan murni dari keinginan si siswa itu. Karena melihat kondisi ibunya yang terus menerus sakit dan berbaring di rumah sakit. 

Sisiwa itu tidak menjadi lemah dengan kondisi seperti itu. Meskipun, dia di bully oleh teman-temannya. Dan dia dilempari kertas ketika dia datang terlambat masuk kelas. Dia hanya bisa diam.

Dari dimensi itu, kita memerlukan bantuan yaitu kondisi dimana yang mendasari bantuan meliputi adanya kejelasan dari seseorang untuk mencari bantuan agar siswa itu tidak datang terlambat masuk kelas lagi. Adanya keinginan dari seseorang untuk memberikan bantuan seperti konselor memungkinkan bahwa adanya konselor si siwa tersebut dapat menjelaskan mengapa ia datang datang terlambat apa alasanya.

Keberhasilan dalam konseling sangat banyak ditentukan oleh kualitas suatu hubungan. Dari sinilah peran konselor untuk mendengarkan secara aktif dan penuh perhatian terhadap klien. Keterampilan yang dimiliki seorang konselor berupa perilaku verbal maupun non verbal yang melibatkan proses konseling. Dimana ekspresi muka atau gesture merupakan wahana utama bagi konselor untuk mengetahui komunikasi emosional, yang mencerminkan sikap antar pribadi atau komentar orang lain.

Kunci dari komunikasi tubu yaitu sejumlah tekanan yang konselor rasakan dimana menunjukkan kenyamanan baik dalam setting konseling mauoun topic yang dibahas. Dalam permasalah terrsebut konselor sangat membetuhkan strategi dan intervensi dimana strategi itu meliputi rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan khusus konseling.

Ada tiga komponen utama fase strategi konseling yaitu :

(1) Penyeleksian strategi

(2) Pelaksanaan strategi

(3) Penilaian strategi

Dimaksud dalam komponen tersebut merupakan pemahaman yang jelas tentang masalah dan kejelasan tujuan-tujuan konseling yang dikaitkan dengan masalah.

Dalam permasalahan tersebut strategi apa yang cocok untuk diterapkan oleh seorang konselor dalam membantu sebuah masalah seperti diatas ? berikut ini merupakan macam-macam strateginya :

  1. Konseling individual, dimana layanan ini menekankan suatu masalah pribadi seorang klient, dan konselor berusaha mengidentifikasi untuk memecahkan suatu permasalaan dari seorang klient dengan melalui tatap muka atau gesture  secara langsung.
  2. Bimbingan dan konseling kelompok, dimana layanan ini dilakukan dalam beberapa kelompok kecil yang berguna untuk meringankan seorang konselor dalam menyampaikan informasi atau pemberian aktivitas kelompok.
  3. Remedial teaching dimana arti dari remedial teaching merupakan pengulangan dalam pengajaran.
  4. Pendekatan kognitif dan afektif, dimana pendekatan kognitif ini merupakan pendekatan yang mengarah kepada sebuah analisis dan pemahaman fikiran. Dimana seorang konselor itu memberikan stimulus yang merangsang terhadapa seorang klient.

Contoh semisal seorang klient menyukai tipe ini, dimana kamu bisa berbicara secara langsung kepada orang dan berbicara dengan mereka. Tapi, saya tidak suka kegaduhan, dan dimana saya tidak tahu mereka dan mereka tidak tahu saya. Maka seorang konselor memberi nasihat sebaiknya anda atau kamu tidak berada dalam situasi yang padat.

Sedangkan pendekatan afektif merupakan pendekatan yang dilihat melalui minat emosional seseorang. Contohnya : seorang konselor yang cermat mengidentifikasi perasaan marah klient tetapi, menghindari respon terhadapa perasaan klient karena bebrepa alasan seperti takut ditinggalkan klient atau karena tidak yakin dengan penilaiannya sendiri.

Berdasarkan permasalahan diatas strategi intervensi konseling sangat diperlukan oleh konselor guna membantu menyelesaikan suatu permasalahan yang di dapat oleh seorang klient. Dimana konselor dapat mengetahui sejauh mana nantinya kita menentukan kondisi dari permasalahan tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun