Sesuai namanya, Islam moderat lebih seperti memodernkan Islam. Meskipun maksudnya sama sekali bukan untuk memperbaharui ajaran Islam agar sesuai dengan perkembangan zaman, namun kesan yang dibawa oleh istilah ini sudah mengarah pada Islam yang dikondisikan untuk mengikuti perkembangan zaman sekarang. Padahal Islam seharusnya tetaplah Islam, yang sampai kapan pun akan selalu sama.
Dalam uraian sebelumnya, kita tahu bahwa tujuan Islam moderat adalah menjadi penengah guna menegakkan toleransi. Bila memang ingin mewujudkan toleransi tersebut, mengapa harus dengan atas nama Islam moderat? Sedangkan dengan ajaran Islam yang di Al-Qur'an telah begitu jelas dipaparkan ayat-ayatnya saja sudah lebih dari cukup untuk menjawab perbedaan pendapat yang terjadi di tengah masyarakat. Ataukah dengan anggapan kata moderat yang membawa warna baru dapat dengan mudah menarik atensi masyarakat? Yang jelas, jangan sampai Islam moderat ini banyak mendapat kesalahpahaman karena hal-hal tersebut. Kita sebagai umat Islam juga harus sebisa mungkin menjaga kemurnian ajaran Islam—mengingat di era seperti sekarang banyak celah dari pihak-pihak luar untuk melumpuhkan Islam. Apalagi dengan keadaan umat Islam yang berbeda-beda pemahaman seperti yang telah dijelaskan di atas, bangsa barat akan lebih mudah mengadu domba umat dan secara tidak langsung atau bahkan tanpa disadari, mereka sedikit demi sedikit mengalihkan fokus kita sehingga menjadi pihak mereka.Â
Akhir kata, marilah kita jaga bersama keutuhan Islam. Apapun pemahamannya, apapun pendapatnya, selama itu tak bertentangan dengan ajaran agama Islam, kita harus saling menghargai. Karena bagaimana pun juga, perbedaan pendapat tak bisa dihindari. Lihatlah yang benar, yang sesuai dengan apa yang Allah swt. perintahkan. Insya Allah, kita senantiasa diberikan petunjuk dan jalan yang lurus. Aamiin.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H