Mohon tunggu...
Muhammad arifiyanto
Muhammad arifiyanto Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wirausaha

Wirausaha yang menyalurkan hobinya dengan menulis

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Rumah Warisan

15 Agustus 2024   06:13 Diperbarui: 15 Agustus 2024   06:17 20
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mediator tersebut, Ibu Sari, datang ke desa Pandan Asri dengan harapan bisa menghentikan pertikaian. Ibu Sari berhasil mengumpulkan Angga, Bima, dan para pendukung mereka untuk duduk bersama dalam sebuah pertemuan mediasi. Meskipun awalnya sulit, sedikit demi sedikit Ibu Sari berhasil membuka hati kedua belah pihak.

Proses mediasi berlangsung selama berminggu-minggu. Setiap pertemuan diwarnai dengan emosi dan air mata, namun akhirnya Angga dan Bima mulai menyadari bahwa pertikaian ini hanya membawa penderitaan bagi semua orang. Mereka sepakat untuk berdamai dan mencari solusi bersama.

Namun, kedamaian yang mulai terjalin itu rapuh. Setiap kali ada kemajuan, selalu ada pihak yang merasa tidak puas dan kembali memicu ketegangan. Desa Pandan Asri masih diliputi ketidakpastian, dengan bayangan konflik yang terus mengintai.

Hingga tulisan ini dibuat, konflik di desa Pandan Asri masih terus berlangsung. Tidak ada yang tahu kapan kedamaian sejati akan terwujud. Namun, harapan tetap ada, bahwa suatu hari, desa itu akan menemukan kembali ketenangannya dan menjadi pelajaran bagi semua pihak yang terlibat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun