Mohon tunggu...
Ilmiati Mawaddah
Ilmiati Mawaddah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa/Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Perbincangan Ekonomi Kontenporer: Tinjauan Terhadap Ekonomi Islam, Kritik terhadap Kapitalisme dan Sosialisme, serta Peran Pemerintah dalam Pengelolaa

31 Maret 2024   22:50 Diperbarui: 31 Maret 2024   23:01 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://parakawak.blogspot.com/2016/11/karakteristik-perekonomian-indonesia.html

Peran pemerintah dalam perekonomian didasarkan pada beberapa prinsip utama seperti perlindungan konsumen, regulasi pasar, pemberian barang publik, koreksi eksternalitas, stabilisasi ekonomi, dan distribusi kekayaan yang adil. Pemerintah bertindak untuk melindungi konsumen dari praktik-praktik yang merugikan, mengatur pasar agar beroperasi secara efisien dan adil, memberikan barang-barang publik, mengatasi dampak negatif seperti polusi, menjaga stabilitas ekonomi, dan memastikan distribusi kekayaan yang lebih merata. Ini penting untuk menciptakan lingkungan ekonomi yang sehat dan berkelanjutan.

b. Dalam ekonomi Islam, Apakah pemerintah boleh melakukan pinjaman hutang luar negeri? 

Argument untuk pendekatan yang mengizinkan biasanya berfokus pada urgensi dan kebutuhan yang mendesak, serta kemungkinan manfaat jangka panjang yang bisa didapatkan dari pinjaman tersebut, seperti pembangunan infrastruktur yang diperlukan atau program-program pembangunan ekonomi. Namun, pendekatan yang menolak menekankan pentingnya mematuhi prinsip-prinsip Islam dalam semua aspek kehidupan, termasuk keuangan negara, dan mendorong pemerintah untuk mencari solusi yang sesuai dengan nilai-nilai agama.

Dalam praktiknya, keputusan untuk melakukan pinjaman hutang luar negeri oleh pemerintah dalam ekonomi Islam seringkali dipengaruhi oleh konteks sosial, politik, dan ekonomi yang kompleks, serta interpretasi ulama terhadap prinsip-prinsip syariah yang relevan.

c. Apa yang membedakan sistem moneter konvensional dengan sistem moneter Islam?

Perbedaan utama antara sistem moneter konvensional dan sistem moneter Islam terletak pada prinsip dasar yang mereka anut:

  • Larangan Riba: Sistem moneter konvensional menggunakan bunga sebagai instrumen utama dalam kebijakan moneter, sementara sistem moneter Islam menganggap riba (bunga) sebagai haram dan melarangnya secara tegas.
  • Dasar Prinsip: Sistem moneter konvensional didasarkan pada prinsip-prinsip kapitalisme dan sekularisme, sementara sistem moneter Islam didasarkan pada prinsip-prinsip syariah Islam, termasuk larangan riba dan prinsip keadilan.
  • Kepemilikan dan Investasi: Sistem moneter konvensional cenderung mendukung berbagai instrumen keuangan yang mungkin tidak selalu sesuai dengan prinsip-prinsip moral, sementara sistem moneter Islam mendorong investasi yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah.
  • Tujuan Sistem: Sistem moneter konvensional bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang cepat dan stabilitas keuangan, sementara sistem moneter Islam bertujuan untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan adil, dengan memperhatikan prinsip-prinsip moral dan etika Islam.

Sumber:

1. KONSEP EKONOMI ISLAM Oleh: Rahadi Kristiyanto, S.H., M.H. 

https://ilmusyariahdoktoral.uin-suka.ac.id/id/kolom/detail/526/konsep-ekonomi-islam

2. PANDANGAN ISLAM TENTANG ILMU EKONOMI DAN SISTEM
EKONOMI, Sri Maharani, Sekolah Tinggi Ekonomi dan Bisnis Islam Al-Ulum Terpadu Medan email:. srimaharani@live.com

3. Apakah Ekonomi Islam cocok diterapkan di Indonesia? (Oleh: Departemen Public Relation CIES FEB UB 2020)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun