Mohon tunggu...
Ilmiati Mawaddah
Ilmiati Mawaddah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa/Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Perbincangan Ekonomi Kontenporer: Tinjauan Terhadap Ekonomi Islam, Kritik terhadap Kapitalisme dan Sosialisme, serta Peran Pemerintah dalam Pengelolaa

31 Maret 2024   22:50 Diperbarui: 31 Maret 2024   23:01 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://lsisi.id/perekonomian-indonesia-masih-stabil-di-tengah-resesi-global/

Bagaimana individu dan negara bisa mengatasi masalah-masalah ini secara baik? Salah satu cara adalah melalui pendidikan dan kesadaran tentang prinsip-prinsip ekonomi Islam. Individu dan masyarakat perlu diberikan pemahaman yang lebih dalam tentang prinsip-prinsip ini dan pentingnya menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Pemerintah juga dapat mengadopsi regulasi dan kebijakan ekonomi yang mendukung implementasi prinsip-prinsip ekonomi Islam, seperti mendukung pengembangan lembaga keuangan syariah dan infrastruktur ekonomi yang berkelanjutan. Dengan demikian, melalui kombinasi upaya dari individu, masyarakat, dan pemerintah, implementasi prinsip-prinsip ekonomi Islam dapat dilakukan secara baik, sehingga menciptakan sistem ekonomi yang lebih adil, berkelanjutan, dan berdasarkan nilai-nilai agama.

https://lsisi.id/perekonomian-indonesia-masih-stabil-di-tengah-resesi-global/
https://lsisi.id/perekonomian-indonesia-masih-stabil-di-tengah-resesi-global/


Perilaku Manusia Dalam Berekonomi

a. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan?

Kebutuhan dan keinginan merupakan dua konsep yang berbeda dalam konteks kebutuhan manusia:

Kebutuhan: Kebutuhan merujuk pada hal-hal yang diperlukan untuk mempertahankan hidup, kesehatan, dan kesejahteraan manusia. Kebutuhan ini bersifat fundamental dan esensial bagi keberlangsungan hidup manusia. Contoh kebutuhan termasuk makanan, pakaian, tempat tinggal, pendidikan, kesehatan, dan perlindungan.

Keinginan: Keinginan, di sisi lain, merujuk pada hal-hal yang diinginkan oleh individu untuk meningkatkan kenyamanan, kepuasan, atau kebahagiaan, tetapi tidak bersifat esensial untuk mempertahankan hidup atau kesejahteraan fisik. Keinginan seringkali dipengaruhi oleh budaya, lingkungan, dan nilai-nilai sosial. Contoh keinginan termasuk barang mewah, hobi, liburan, hiburan, dan barang-barang yang tidak diperlukan untuk menjaga keberlangsungan hidup.

b. Nilai-nilai apakah yang diajarkan Islam dalam berkonsumsi, berikan contohnya?

  • Tauhid: Ikhlas dalam kegiatan konsumsi dan tidak menghindari atau menghalangi kegiatan konsumsi yang sesuai dengan hukum Allah.
  • Keadilan: Memperhatikan keadilan dalam kegiatan konsumsi, seperti tidak menghindari atau mengurangi kekayaan orang-orang miskin.
  • Kebajikan: Memperhatikan kebutuhan orang-orang yang miskin dan membantu mereka, seperti berbagi makan dan minum dengan orang yang miskin.
  • Ketaqwaan: Memperhatikan ketaqwaan kepada Allah dalam kegiatan konsumsi, seperti tidak berlebih-lebihan dalam kegiatan konsumsi dan tidak mengikutkan hawa-hawa.
  • Keseimbangan: Memperhatikan keseimbangan dalam kegiatan konsumsi, seperti tidak berlebih-lebihan dalam pengeluaran dan pengeluaran.
  • Kesadaran: Memperhatikan kesadaran dalam kegiatan konsumsi, seperti tidak menghindari atau mengurangi kegiatan konsumsi yang tidak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan.

c. Bagaimana seharusnya seorang produsen dalam menghasilkan barang/jasa, bolehkah memperoleh keuntungan yang maksimal?

  • Kualitas: Menjamin kualitas barang/jasa yang dihasilkan agar sesuai dengan kebutuhan dan keinginan konsumen.
  • Efisiensi: Memaksimalisir biaya produksi dan memperoleh hasil yang tinggi.
  • Keadilan: Memperhatikan keadilan dalam kegiatan produksi, seperti tidak menghindari atau mengurangi kekayaan orang-orang miskin.
  • Kebijakan: Memperhatikan kebijakan yang sesuai dengan hukum dan etika Islam, seperti tidak menghindari atau mengurangi kegiatan produksi yang merusak lingkungan hidup.
  • Kesejahteraan: Memperhatikan kesejahteraan dalam kegiatan produksi, seperti tidak menghindari atau mengurangi kegiatan produksi yang tidak menyokong kesejahteraan.

https://parakawak.blogspot.com/2016/11/karakteristik-perekonomian-indonesia.html
https://parakawak.blogspot.com/2016/11/karakteristik-perekonomian-indonesia.html

Mengatur Perekonomian di Masyarakat


a. Apa rasionalitas dari peran pemerintah dalam perekonomian?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun