Mohon tunggu...
Ilmiati Mawaddah
Ilmiati Mawaddah Mohon Tunggu... Wiraswasta - Mahasiswa/Universitas Pendidikan Indonesia

Hobi Traveling

Selanjutnya

Tutup

Hukum

Perbincangan Ekonomi Kontenporer: Tinjauan Terhadap Ekonomi Islam, Kritik terhadap Kapitalisme dan Sosialisme, serta Peran Pemerintah dalam Pengelolaa

31 Maret 2024   22:50 Diperbarui: 31 Maret 2024   23:01 282
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.zenius.net/blog/perbedaan-sistem-ekonomi

Halo teman semua! Diskusi tentang ekonomi kontemporer semakin menarik perhatian, terutama dalam konteks tinjauan terhadap ekonomi Islam, kritik terhadap kapitalisme dan sosialisme, serta peran pemerintah dalam mengelola ekonomi. Dalam artikel ini, saya akan mengulas secara singkat berbagai perspektif yang relevan dengan dinamika ekonomi masa kini, dengan harapan dapat memberikan wawasan baru dan pemahaman yang lebih mendalam.

a. Mengapa harus berekonomi dengan cara pandang Islam?

Ekonomi Islam atau keilmuan ekonomi Islam merupakan gagasan pemikiran dan tataran praktis yang berkembang pada beberapa dekade terakhir ini. Ekonomi Islam ini bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan cara yang sesuai dengan hukum Islam (Shari'ah). Prinsip-prinsip ekonomi Islam, yang disebut juga sebagai ekonomi Sharia, tidak mengizinkan penggunaan hibah atau bunga, sehingga kegiatan ekonomi Islam disebut juga sebagai "banking and finance without interest".

b. konsep ekonomi Islam rahmatan lil alamiin, kebaikannya bisa dirasakan oleh siapapun, tidak eksklusif untuk umat Islam saja! 

Pada prinsip-prinsip keadilan, kesetaraan, dan kesejahteraan bagi seluruh manusia, tanpa memandang agama atau latar belakang sosial. Meskipun berakar dalam nilai-nilai Islam, prinsip-prinsip ini memiliki implikasi yang luas dan dapat dirasakan oleh siapa pun, tanpa memandang agama atau kepercayaan.

Salah satu contoh konkret dari prinsip "rahmatan lil alamin" dalam ekonomi Islam adalah konsep zakat. Zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam untuk menyumbangkan sebagian dari harta mereka kepada yang membutuhkan. Namun, prinsip zakat juga mencakup redistribusi kekayaan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, termasuk non-Muslim yang hidup di komunitas yang menerapkan sistem zakat.

c. Ilmu ekonomi dan sistem ekonomi merupakan dua konsep yang berbeda, meskipun keduanya saling terkait dalam konteks studi dan praktik ekonomi.

  • Ilmu Ekonomi: Dalam Islam, ilmu ekonomi dilihat sebagai alat untuk memahami bagaimana prinsip-prinsip ekonomi dapat dijalankan secara efektif sesuai dengan ajaran agama. Ilmu ekonomi digunakan untuk menganalisis dan memahami fenomena ekonomi dalam konteks nilai-nilai Islam, seperti keadilan, kebersamaan, dan keberkahan.
  • Sistem Ekonomi: Islam menawarkan konsep sistem ekonomi yang dikenal sebagai ekonomi Islam. Sistem ini didasarkan pada prinsip-prinsip seperti kepemilikan yang adil, distribusi kekayaan yang merata, larangan riba (bunga), dan adanya mekanisme untuk memastikan keadilan ekonomi. Ekonomi Islam mengakui kepemilikan individual, namun juga menekankan pentingnya redistribusi kekayaan untuk memastikan kesejahteraan sosial.

https://www.zenius.net/blog/perbedaan-sistem-ekonomi
https://www.zenius.net/blog/perbedaan-sistem-ekonomi

a. Apa yang salah dengan konsep "persaingan bebas" yang menjadi pilar dalam sistem ekonomi kapitalisme!

  • Kesenjangan Ekonomi: Persaingan bebas cenderung menghasilkan kesenjangan ekonomi yang besar antara kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perusahaan besar yang memiliki sumber daya yang cukup dan modal untuk bersaing secara agresif cenderung mendominasi pasar, sementara perusahaan kecil dan usaha mikro seringkali kesulitan bertahan atau bahkan tersingkir dari pasar. Hal ini dapat mengakibatkan konsentrasi kekayaan dan kekuatan ekonomi pada segelintir individu atau perusahaan, sementara sebagian besar masyarakat mengalami ketidaksetaraan ekonomi.
  • Monopoli dan Oligopoli: Persaingan bebas tidak selalu menghasilkan persaingan yang sehat. Sebaliknya, sering kali menghasilkan monopoli atau oligopoli, di mana sejumlah kecil perusahaan mengontrol sebagian besar pasar. Monopoli dan oligopoli dapat mengakibatkan harga yang tinggi, kualitas produk yang rendah, serta kurangnya inovasi, karena kurangnya tekanan persaingan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas.
  • Ketidakstabilan Ekonomi: Persaingan bebas dapat menghasilkan fluktuasi ekonomi yang signifikan, terutama dalam bentuk siklus bisnis. Ketidakstabilan ini bisa berdampak negatif pada lapangan kerja, investasi, dan pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Ketidakstabilan ekonomi juga dapat menciptakan ketidakpastian yang merugikan bagi konsumen, investor, dan pengusaha.
  • Kerusakan Lingkungan: Persaingan bebas cenderung mendorong pertumbuhan ekonomi yang cepat dan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan. Hal ini dapat menyebabkan kerusakan lingkungan yang serius, termasuk polusi udara dan air, deforestasi, serta perubahan iklim.

b. Kritik terhadap sistem ekonomi kapitalisme yang dianggap sebagai kerusakan ekonomi!

  • Eksploitasi dan Ketidakmeratanya Distribusi Kekayaan: Kapitalisme dapat menghasilkan eksploitasi dan ketidakmeratanya distribusi kekayaan, yang dapat menghasilkan konflik dan perjuangan kelas.
  • Monopoli dan Bunga: Kapitalisme didefinisikan sebagai sistem ekonomi yang dikuasai dan diwarnai oleh peranan modal (kapital) yang didasarkan pada tiga gagasan utama, yaitu sistem ekonomi yang berdasarkan persaingan pasar, kebebasan ekonomi tanpa campur tangan negara, dan monopoli dan bunga sebagai orientasi ekonomi.
  • Pemilikan yang Berpusat Pada Negara: Sistem ekonomi kapitalisme dapat menghasilkan individu yang sulit mengembangkan diri dan pengabaian hak asasi manusia terabaikan.
  • Memarginalkan Peran Agama: Sistem ekonomi kapitalisme dapat memarginalkan peran agama, akibatnya moral dan nilai-nilai spiritual tidak ada.
  • Kesamaan Ekonomi Sebagai Cita-Cita Utama Hanya Utopia: Dalam sistem ekonomi kapitalisme, kesamaan ekonomi sebagai cita-cita utama hanya utopia dan kamuflase belaka.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun