Usia dini merupakan periode awal yang paling penting dan mendasar bagi kehidupan manusia. Pada masa ini pertumbuhan otak anak berkembang sangat pesat begitu pula perkembangan fisiknya. Salah satu ciri masa usia dini adalah masa keemasan sehingga anak harus diberikan rangsangan atau stimulus yang tepat. Oleh karena itu, orangtua wajib memahami karakteristik anak demi memastikan anak tumbuh dan berkembang secara optimal. Taman kanak-kanak adalah salah satu bentuk pendidikan anak usia dini yang menekankan prinsip bermain sambil belajar dan belajar serasa bermain. Berbagai aspek perkembangan dan pertumbuhan disajikan dalam pendidikan taman kanak-kanak. Salah sat aspek tersebut adalah aspek perkembangan bahasa.Â
Bahasa sebagai fungsi dari komunikasi memungkinkan dua individu atau lebih mengekspresikan berbagai ide, arti, perasaan dan pengalaman. Bahasa merupakan suatu sistem lambang yang digunakan sebagai alat komunikasi oleh anggota masyarakat. Bromley (1992) mendefinisikan bahasa sebagai sistem simbol yang teratur untuk menstrasfer berbagai ide maupun informasi yang terdiri atas simbol-simbolvisual maupun verbal. Simbol-simbol visual tersebut dapat dilihat, ditulis, dan dibaca sedangkan simbol-simbol verbal dapat diucapkan dan didengar.Â
Dhieni,dkk (2007:3.1)menyatakan bahwa perkembangan bahasa sebagai salah satu dari kemmapuan dasaryang dimiliki oleh anak yang terdiri dari beberapa tahapan sesuai dengan usia dan karakteristik perkembangan anak. Bromley (dalam Dhieni dkk, 2020:1.14) menyebutkan empat aspek bahasa yaitu menyimak, berbicara, membaca dan menulis. Cara anak dalam menggunakan bahasa akan berpengaruh pada perkembangan sosial, emosional, fisik, dan kognitif.Â
Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 137 Tahun 2014 Tentang Standar Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Lingkup Perkembangan Bahasa Meliputi Memahami Bahasa, Mengungkapkan Bahasa Dan Keaksaraan Yang Meliputi Mengenal Simbol-Simbol, Mengenal Suara--Suara Hewan/Benda Yang Ada Di Sekitarnya, Membuat Coretan Yang Bermakna, Meniru (Menuliskan Dan Mengucapkan) Huruf A-Z.Â
Anak usia dini dunianya adalah bermain. Ketika bermain anak melakukannya dengan sukarela tanpa paksaan dalam keadaan gembira. Di dalam kegiatan bermain diharapkan guru dan orang tua dapat memanfaatkannya sehingga anak tanpa terasa dengan bermain ia juga belajar. Oleh karena itu metode, media dan suasana belajar anak ketika pembelajaran di dalam kelas perlu diperhatikan. Media pembelajaran yang unik, baru bagi anak dan menyenangkan diharapkan dapat memberikan semangat ketika akan belajar. Salah satu media tersebut adalah media kartu huruf sandpaper letter.Â
Paramita (dalam aminah siti dkk, 2021:2) menyatakan bahwa sandpaper letter atau huruf raba adalah media yang digunakan untuk mengenalkan huruf kepada anak dengan cara konkrit yang terbuat dari kayu persegi dengan huruf berasal dari kertas amplas. Media sandpaper letter merupakan alat peraga edukatif metode montessori di area bahasa yang bertekstur sebagai alat bantu anak untuk mengenal sibol huruf. Melalui pemanfaatan media sandpaper letter yang memiiki tekstur kasar anak belajar mengenali huruf dengan cara melihat, menyentuh, dan meraba di samping dengan mendengarkan setiap huruf yang diucapkan. Selain untuk mengenalkan simbol-simbol huruf media ini juga dapat melatih otot ketika anak menelusuri bentuk huruf dengan jari-jarinya pada sandapaper letter yang diperlukan untuk kemampuan memegang pensil dan kemampuan pra menulis anak. Dengan kematangan dalam mengenal simbol huruf diharapkan anak akan lebih siap untuk tahap selanjutnya yaitu membaca dan menulis.Â
Gutek (dalam Rahmadani Fita, Suryana Dadan, & Hartati Sri, 2019: 59-60) mengatakan bahwa montessori dalam mengajarkan huruf alfabet dengan media sandpaper letter memulai dengan mengenalkan huruf vokal baru kemudian proses pembelajaran huruf ini menurut pada tiga priode yaitu: 1). penghubungan sensasi visual dan otot-sentuhan dan bunyi huruf. 2). Presepsi, Anak harus tau bagaimana membandingkan dan mengenali bentuk-bentuk huruf ketika anak mendengar bunyinya. 3). Bahasa, Anak harus dapat menjawab pertanyaan guru mengenal huruf yang di tunjuk oleh guru pada saat pembelajaran huruf berlangsung.Â
Ayah bunda, kartu huruf sandpaper letter kita kita buat sendiri. Adapun alat dan bahan yang digunakan adalahÂ
- Kertas amplasÂ
- GuntingÂ
- Kertas karton
- Kertas HVS warna biruÂ
- Lem foxÂ
Cara pembuatan kartu huruf sandpaper letter adalah sebagai berikutÂ
- Potong kertas HVS dan Kertas karton dengan ukuran 12 cm X 12 cmÂ
- Tempelkan kertas HVS di atas kertas kartonÂ
- Buat pola huruf di atas kertas amplasÂ
- Gunting dengan rapi pola huruf pada kertas amplasÂ
- Tempelkan kertas amplas yang berbentuk huruf tadi pada kertas karton dan kertas HVS yang telah di lem sebelumnyaÂ
- Diamkan 15-30 menitÂ
- Kartu kata sandpaper letter bisa digunakanÂ
- Ayah bunda bisa mengganti kertas amplas dengan busa pencuci piring, kapas, atau manik-manik yang ditempel memebentuk pola hurufÂ
Cara penggunaan media kartu huruf sandpaper letter adalahÂ
- Guru menyiapkan media kartu huruf sandpaper letter yang akan digunakanÂ
- Guru memeperkenalkan satu persatu huruf pada kartu huruf sandpaper letter (huruf vocal dan huruf b,d dan p)Â
- Guru meraba kartu huruf sandpaper letterÂ
- Guru menjelaskan cara membuat huruf dengan meraba kartu huruf sandpaper letter, misalnya huruf b, guru meraba kartu huruf sandpaper letter huruf b dengan memberikan instruksi cara membuat huruf b adalah garis tegak, garis lengkung hadap kananÂ
- Guru mengarahkan anak untuk menggunakan kartu huruf sandpaper letterÂ
- Anak meraba kartu huruf sandpaper letter mengikuti instruksi guru dan menyebutkan huruf tersebutÂ