Penambahan dan pengurangan sederhana merupakan penambahan dan pengurangan menggunakan metode jarimatika dengan angka 6, 7,8, dan 9. Penambahan dan pengurangan ini merupakan lanjutan dari penambahan dan pengurangan sederhana 1 dan penambahan dan pengurangan menggunakan jempol. Berikut merupakan penambahan dan pengurangan sederhana 2 dengan mengingat kembali formasi jarimaika angka 6,7,8, dan 9.
Contoh penambahan dan pengurangan sederhana 2 adalah sebagai berikut
Formasi Jarimatika dari 6 + 3 -- 2 = 7
Berdasarkan beberapa contoh diatas, dalam mempelajari metode jarimatika anak harus mengerti konsep dasar berhitung terlebih dahulu seperti mengenal bilangan 1-9. Setelah anak mengenal konsep bilangan, anak dapat mempelajari metode jarimatika. Di dalam metode jarimatika terdapat hal-hal yang harus di perhatikan seperti jari-jari tangan kanan melambangkan bilangan satuan 1-9 dan jari-jari tangan kiri melambangkan bilangan puluhan 10-90.Â
Wulandari (2004:17) mengemukakan bahwa kelebihan metode jarimatika adalah memberikan visualisasi dalam proses berhitung, gerakan dari jari-jari tangan dapat menarik minat anak sehingga anak melakukan dengan senang, jarimatika tidak memberatkan memori otak anak, dan alatnya tidak perlu beli, karena menggunakan jari-jari tangan kita. Selain memiliki beberapa kelebihan,jarimatika juga memiliki kelemahan. Yuliana (2016: 49) menyatakan bahwakelemahan jarimatika adalah jika metode jarimatika kurang dilatih maka kemampuan anak dalam mengaplikasikan metode jarimatika akan melambat.
DAFTAR PUSTAKA
Goenawan, S. I dan A. A. Santoso. 2014. Metode Horisontal (Metris) Penjumlahan & Pengurangan Ajaib. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Susanto. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar dalam Berbagai Aspeknya. Cetakan 1. Jakarta: Kencana Prenadamedia Group.