Krisis ekonomi global telah memengaruhi banyak sistem ekonomi sosialis dan kapitalis. Krisis ini telah menunjukkan kelemahan struktur ekonomi kapitalis yang berpusat pada individualisme dan materialisme. Dari perspektif ekonomi Islam, krisis ekonomi global disebabkan oleh sistem ekonomi yang tidak berdasarkan prinsip Islam. Krisis ekonomi global seperti badai besar yang menghantam banyak negara, melumpuhkan ekonomi mereka, dan membunuh jutaan orang. Dalam situasi seperti ini, ekonomi Islam muncul sebagai alternatif yang menawarkan solusi yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Bagian penting dari ajaran Islam adalah ekonomi, yang berfokus pada kesejahteraan umat manusia. Berbagai ahli ekonomi Islam memberikan definisi yang berbeda dari ekonomi Islam; beberapa mengatakan bahwa ekonomi Islam adalah kumpulan dasar ekonomi umum yang diambil dari Al-Qur'an dan Sunnah Rasulullah serta dari tatanan ekonomi yang dibangun atas dasar ini untuk memecahkan masalah ekonomi.
Ekonomi Islam melihat krisis ekonomi global sebagai konsekuensi logis dari sistem ekonomi konvensional yang berpusat pada riba, spekulasi berlebihan, dan materialisme. Sistem ini telah menciptakan kesenjangan kekayaan yang luar biasa, eksploitasi sumber daya alam, dan degradasi moral. Ekonomi Islam dianggap sebagai solusi abadi bagi krisis keuangan global menurut agama Islam. Kunci keberhasilan dalam menghadapi krisis ekonomi global adalah prinsip-prinsip yang terkandung dalam sistem ekonomi syariah, yang dapat mendukung dan memperkuat perekonomian.
Krisis ekonomi global memberikan momentum untuk mengubah ekonomi ke arah yang lebih manusiawi, berkelanjutan, dan adil. Dengan prinsip-prinsipnya yang kuat dan solusi praktisnya, ekonomi Islam menawarkan opsi yang menjanjikan masa depan ekonomi yang lebih baik bagi semua orang. Menurut perspektif ekonomi Islam, pembangunan dan pengembangan ekonomi Islam adalah cara untuk mengatasi krisis ekonomi global. Dengan demikian, umat Islam dapat menjadi lebih mandiri dan berdaya guna saat menghadapi krisis tersebut. Akibatnya, industri perbankan syariah harus meningkatkan pengendalian internal, menerapkan prinsip governance yang baik, pengawasan internal syariah, dan etika bisnis Islam. Hal ini akan meningkatkan kepercayaan publik terhadap perbankan syariah, yang dianggap sesuai syariah dan berkinerja lebih baik daripada bank konvensional.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H