Modal sosial santri benar-benar luar biasa, selalu dekat dengan masyarakat, memiliki basis dan jaringan sosial yang sangat kuat. Potensi yang dimiliki siswa selama ini dianggap belum dimanfaatkan dan dimanfaatkan dengan baik dalam pembangunan bangsa, meskipun siswa merupakan individu-individu yang dipilih oleh masyarakat yang diyakini mampu berbuat sesuatu untuk kepentingan bangsa dan kesejahteraan rakyat. Santri harus terus berkembang untuk bisa mengikuti pegulat estafet para pendahulunya.Â
Perlu dipikirkan bagaimana menciptakan peserta didik agar memiliki kemampuan yang berbeda dan berbeda dalam menghadapi perkembangan perubahan global (global) dan dapat berpartisipasi dalam bidang sosial, ekonomi, politik dan pemerintahan. Santri tidak hanya menguasai kitab kuning, tetapi juga mampu eksis dan menciptakan warna sendiri di berbagai bidang kehidupannya.Â
Meskipun mahasiswa memiliki "keahlian global", di bidang kedokteran, kimia, ilmu komputer dan desain komunikasi visual, astronomi, nuklir, dan lainnya. agar mereka bisa mandiri, tidak tunduk pada "angin politik" dan "tidak tergoda" untuk sibuk "membuat proposal". Di abad milenium, santri fardhu 'ain melakukan jihad modern di zaman yang bergejolak ini. Santri harus menjadi generasi yang langsung damai dan toleran di dunia maya.Â
Santri harus aktif dan berani mentransmisikan, mengadvokasi dan menyebarkan ajaran Islam tentang toleransi dan antikekerasan di dunia maya. Santri berada di garda terdepan dakwah Islam yang teduh, tidak riuh.
 Santri harus menjadi "promotor" persatuan, perdamaian dan ketertiban. Bukannya menjadi 'buzzer' fitnah, kebencian, fitnah dan kebencian. Santri harus serba bisa, serba bisa, serba bisa. Santi tidak bisa kencang (kurang update). Santri harus berpikir konstruktif, penuh pertimbangan, positif, efektif, kreatif dan inovatif. Santri harus terus menjadi aktor sejarah, bukan beban sejarah.Â
Santri harus menjadi orang yang memaku tanah atas permintaan akhir-akhir ini. Santri harus mampu mengambil peran sebagai lokomotif perubahan sosial untuk kemaslahatan umat dan bukan hanya pengemudi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI