Mohon tunggu...
Ilma Susi
Ilma Susi Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Islam Rahmatan Lil Alamin

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Cara Islam Mengatasi Baby Blues

12 Juni 2023   21:08 Diperbarui: 13 Juni 2023   01:10 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Riset dari The Conversation, University of Queensland, dan Johns Hopkins Bloomberg School of Public Health di Amerika Serikat pada 2022 menunjukkan bahwa 1 dari 20 remaja (5,5%) di Indonesia.  terdiagnosis memiliki gangguan mental. Artinya, terdapat 2,45 juta remaja di Indonesia termasuk dalam kelompok orang dengan kategori gangguan jiwa (ODGJ).

Inilah potrait generasi hasil peradaban kapitalis sekuler. Ngeri, bukan? Apa jadinya generasi ke depan bila melihat calon-calon pecetaknya banyak mengalami gangguan mental? Bisakah kelak terwujud generasi tangguh dan berkualitas?  

Maraknya  ibu yang mengalami gangguan kesehatan mental  ini tak bisa dilepaskan  dari sistem yang ada, yaitu kapitalisme. Bagaimana ibu mau sehat mentalnya jika untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari saja begitu susah? Hidup dalam sistem biruk ini, kaum ibu terbebani dengan aneka problem, termasuk problem nafkah akibat lapangan kerja yang sempit. B Bahkan dalan kasus yang ekstrim, ibu rela membunuh anak akibat tekanan ekonomi yang kian berat.

Pandangan Islam

Baby blues syndrome sebenarnya bisa dicegah sejak dini, yaitu include dalam sistem pendidikan Islam. Sistem ini bersifat  komprehensif dan sesuai fitrah manusia sehingga mampu menyiapkan setiap individu mengemban peran mulia sebagai orang tua. Tercakup  di dalamnya menjadikan orang tua sebagai madrasah pertama bagi anak-anaknya.

Berikut  gambaran langkah-langkah yang ada pada sistem pendidikan Islam untuk menyiapkan generasi yang tangguh.

Pertama, menerapkan kurikulum berbasis akidah Islam. Tujuan pendidikan Islam adalah membentuk kepribadian Islam pada setiap individu serta membekali generasi dengan tsaqafah Islam. Lulusan sekolah adalah  individu akan memiliki fondasi akidah Islam yang kokoh.

Output dari sistem pendidikan ini kelak menjadi calon ayah dan ibu terdidik  yang memahami peran mulia sebagai orang tua yang tidak
mudah mengalami gangguan stres dalam mengarungi berbagai ujian hidup. Mereka juga memahami bahwa anak bukanlah beban melainkan amanah dari Allah. Mereka akan menjalankan perannya dengan baik dengan pemahaman di posisi inilah letak kemuliaan orang tua di hadapan Allah, yakni mampu mendidik anak-anak menjadi generasi cemerlang.

Kedua, penerapan sistem politik ekonomi Islam yang menyejahterakan. Sistem ekonomi Islam meniscayakan negara untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan pokok masyarakat secara optimal, seperti sandang, pangan, papan, pendidikan, kesehatan, dan keamanan. Jika ayah mendapat kemudahan mencari nafkah, ia bisa menghidupi keluarganya dengan baik. Kaum ibu tidak perlu bekerja mereka bisa fokus mengasuh dan mendidik buah hati mereka.

Negara harus menjamin pendidikan dan kesehatan agar dapat dinikmati masyarakat secara gratis. Negara juga harus memonitor media massa agar tidak tersebar tayangan, berita, dan konten yang berbau kekerasan, eksploitasi seksual, pornografi, dan segala hal yang merusak kepribadian generasi.

Ketiga, penerapan sistem Islam di tengah masyarakat . Negara menciptakan kehidupan masyarakat yang bersih dari kemaksiatan sehingga terwujud masyarakat yang terbiasa melakukan amar makruf nahi mungkar dan peduli antarsesama.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun