Mohon tunggu...
Ilma Susi
Ilma Susi Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Literasi
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Islam Rahmatan Lil Alamin

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Harga Telor Terus Melambung, Kaum Emak Jadi Bingung

30 Mei 2023   01:51 Diperbarui: 30 Mei 2023   02:14 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam sistem Islam, pemerintah akan serius dalam mengelola pertanian jagung sebab jagung merupakan bahan baku bagi pakan ternak ayam. Pemerintah mendukung peternak ayam petelur
dengan memberikan fasilitas gratis, lengkap, dan modern. Pengawasan pada perdagangan pakan dan obat-obatan ternak agar peternak diberikan secar gratis agar memenuhi standar gizi dan kualitas ternaknya. Islam melarang monopoli, karenanya negara akan menutup celah penguasaan sektor perdagangan oleh korporasi. ESemua kebijakan ini akan menghilangkan peluang terjadinya kelangkaan bahan pangan di pasaran.

Demikianlah pentingnya peran negara mengendalikan ekonomi, sehingga persoalan harga pangan rakyat aman. Rakyat, utamanya kaum emak-emak yang biasa menjadi manajer keuangan rumah tangga tidak perlu risau. Sistem islam memandang pangan sebagai kebutuhan primer individu rakyat, maka jaminan pemenuhannya menjadi fokus perhatian penguasa.Penguasa dalam sistem Islam paham benar bahwa rakyat beriman yang sehat dan kuat merupakan bekal untuk beribadah dan mengagungkan Tuhannya.

Hai ini sesuai dengan semangat untuk sehat yang itu diperintahkan agama Islam. Dalam hadis riwayat Muslim, dari Abu Hurairah ra., Rasulullah saw. bersabda, "Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Allah daripada mukmin yang lemah. Namun, keduanya tetap memiliki kebaikan. Bersemangatlah atas hal-hal yang bermanfaat bagimu. Minta tolonglah pada Allah, jangan engkau lemah."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun