Ekonomi Islam memberikan perhatian khusus pada konsep maslahah, yang merujuk pada segala sesuatu yang memberikan manfaat bagi individu dan masyarakat. Dalam konteks belanja di jalan Allah, maslahah menjadi fokus utama untuk memahami dampak sosial dan ekonomi dari pengeluaran yang dilakukan untuk tujuan yang baik.
Pahala:
Mengacu pada QS. Al-Baqarah: 261, pahala sedekah dihitung minimal 700 kali lipat dari jumlah infak, atau lebih jika niat dan pelaksanaannya tulus.
Maslahat dan Berkah: mencangkup manfaat bagi diri sendiri (spiritual dan duniawi) dan bagi anak yatim (terpenuhinya kebutuhan mereka).
Berkah dalam Kehidupan
Keberkahan Harta:
Rasulullah ﷺ bersabda:
"Harta tidak akan berkurang karena sedekah, melainkan Allah akan menggantinya dengan keberkahan." (HR. Muslim).
Tabel Ringkas Simulasi:
Aspek per bulan/ per Tahun
Jumlah InfakRp200.000Rp2.400.000
Pahala (minimal 700x)Rp140.000.000 Rp1.680.000.000
Manfaat Anak yatim kebutuhan dasar terpenuhi, doa untuk Anda berkah untuk kebutuhan berkah, kesehatan, keselamatan, ketenangan.
Dalam buku "Ekonomi Islam" yang ditulis oleh Pusat Pengkajian dan Pengembangan Ekonomi Islam, pada halaman 138, terdapat tabel yang menguraikan berbagai maslahah yang diperoleh dari belanja di jalan Allah. Berikut adalah beberapa poin kunci yang dapat diambil dari tabel tersebut:
1. Peningkatan Kesejahteraan Sosial
Belanja di jalan Allah, seperti mendukung kegiatan sosial dan pendidikan, dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Ini termasuk penyediaan fasilitas umum, pendidikan, dan kesehatan.
2. Penguatan Komunitas
Dengan berbelanja untuk kegiatan yang bermanfaat, individu berkontribusi pada penguatan solidaritas sosial dan komunitas. Ini menciptakan jaringan dukungan yang kuat antar anggota masyarakat.
3. Pemberdayaan Ekonomi
Investasi dalam proyek-proyek yang bermanfaat dapat menciptakan lapangan kerja dan meningkatkan pendapatan masyarakat. Hal ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
4. Kepuasan Spiritual
Belanja di jalan Allah juga memberikan kepuasan spiritual bagi individu. Dengan berkontribusi pada hal-hal yang baik, individu merasa lebih dekat dengan nilai-nilai agama dan memiliki tujuan yang lebih tinggi.
5. Pendidikan dan Penyebaran Ilmu
Investasi dalam pendidikan dan penyebaran ilmu pengetahuan membantu meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Ini berimplikasi pada pengembangan masyarakat yang lebih berpengetahuan dan berdaya saing.
Kesimpulan
Belanja di jalan Allah tidak hanya memberikan manfaat langsung bagi penerima, tetapi juga memiliki dampak yang luas pada masyarakat secara keseluruhan. Dengan memahami maslahah yang terkait, individu dan komunitas dapat lebih termotivasi untuk berinvestasi dalam kegiatan yang bermanfaat, selaras dengan prinsip-prinsip ekonomi Islam. Melalui pemahaman ini, diharapkan akan muncul kesadaran kolektif untuk berkontribusi kepada masyarakat, menjadikan ekonomi Islam relevan dalam konteks modern.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI