Ekonomi islam di bangun atas dasar agama islam: bagian integral dari agama islam. Islam sebagai way life system kehidupan berupa perangkat aturan yang lengkap termasuk ekonomi
•Ekonomi sebagai bagian integral dari agama islam
-Agama religion di artikan sebagai presepsi dan keyakinan manusia terkait eksistensi
-Agama merupalan rencana atas perilaku yang di dasarkan atas nilai atau norma
-Implikasinya bahwa agama merupakan prilaku manusia
-Islam memandang aktifitas ekonomi secara positif
•Pengertian dan ruang lingkup ekonomi islam
-Pada intinya ekonomi silam adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang berupaya untuk memandang, menganalisis dan akhirnya menyelesaikan
-Beberapa ekonom memberikan penegasan bahwa ruang lingkup ekonomi islam adalah Masyarakat muslim atau negara muslim sendiri
METODOLOGI EKONOMI ISLAM
•Tujuan utama dari metodologi adalah membantu mencari kebenaranÂ
•Kebenaran suci ini akan mendasari pengetahuan dan kemampuan manusia dalam proses pengambilan ekonomiÂ
Bagaimanakah dan apakah syarat suatu prilaku atau perekonomian di katakan
Benar menurut islam?
1.Konsep rasionalitas islamÂ
2.Etika dan rasionalitas ekonomi islam
3.Syariah, fiqh dan ekonomi islam
4.Kerangka metodologis ekonomi islam
1.Konsep rasionalitas islamÂ
Rasionalitas secara umum dibangun atas dasar aksioma-aksioma yang di derivikasikan dari agama islam. Meskipun demikian beberpa aksioma ini merupakan kaidah yang berlaku umum dan universal sesuai dengan ekonomi universitas agama islam
2.Etika dan rasionalitas ekonomi islam
-Aspek moral dan etika dalam eko konversional di anggap sebagai batas ilmu ekonomi-perilaku etis: perilaku tidak rasional
-Moral didevinisikan sebagai standar prilaku di Masyarakat benar atau tidak (salah)
-Sesuatu yang rasional menurut konvensional dapat tidak rasional dalam ekonomi islam
3.Syariah, fiqh dan ekonomi islam
Setiap rasipnal Islami mendorong setiap pelaku ekonomi untuk mencari kelengkapan informasi agar dapat meraih falah.
4.Kerangka metodologis ekonomi islamÂ
Pertanyaan yang selalu menyertai suatu teori adalah seberapa jauh teori tersebut benar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H