Mohon tunggu...
Ilman Naim
Ilman Naim Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Teknik Elektro Universitas Airlangga

Memiliki hobi otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Alternatif Bahan Bakar pada Produksi BBM dari Limbah Ban Bekas Menggunakan Konsep Pirolisis

8 Mei 2024   08:11 Diperbarui: 8 Mei 2024   08:16 191
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hasil dari pembakaran pirolisis berupa minyak, gas dan residu pembakaran berupa benda padat. Berikut adalah grafik hasil dari pembakaran pirolisis dengan temperatur 200-400C. Pada temperatur 200-250C residu yang didapat masih sangat tinggi. Hal tersebut dikarenakan proses pirolisis dari limbah ban karet bekas belum mencapai proses maksimalnya. Sedangkan pada suhu 350C residu sudah mulai berkurang dan minyak yang dihasilkan juga meningkat akibat perekahan pada temperatur tinggi. Akan tetapi jika suhu dinaikan lagi menjadi 400C hasil minyak yang dihasilkan akan menurun, hal ini menunjukan bahwa proses dekomposisi ban karet bekas sudah mencapai batas maksimalnya. Metode yang membakar limbah ban karet bekas dalam ruang tertutup tanpa udara atau dengan sedikit udara. Minyak dapat dihasilkan secara maksimal pada temperature 350C.

Tentu saja untuk mewujudkan konsep tersebut diperlukan kolaborasi antara pemerintah, industri, dan masyarakat. Pemerintah dapat membuat regulasi dan insentif untuk mendukung pengembangan teknologi pirolisis sebagai solusi daur ulang limbah ban karet. Industri ban dapat berperan aktif dalam menyediakan limbah ban karet bekas sebagai bahan baku, sedangkan masyarakat setempat dapat secara sadar mendukung pemilahan dan pengumpulan limbah ban karet. Oleh karena itu, penggunaan konsep pirolisis sebagai  bahan bakar alternatif dalam produksi bahan bakar dari limbah ban bekas menjanjikan solusi  berkelanjutan untuk mengatasi permasalahan lingkungan sekaligus mengurangi ketergantungan terhadap bahan bakar fosil. Langkah ini merupakan  upaya tulus untuk mendukung transisi Indonesia menuju perekonomian berkelanjutan dan ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun