Suasana di lapangan yang bertempat di Kampung Cikadu, Pandeglang tak seperti biasanya begitu riuh dan ramai pengunjung yang silih berganti, sebab pantauan di lapangan hari ini bakal ada Pasar Berbatik Cikadu Pandeglang. Pasar Digital besutan GenPI Banten ini memiliki keunikan tersendiri, karena pasar digital selain menyuguhkan kuliner lokal juga memperkenalkan kepada masyarakat dengan membeli koin di pasar digital, sehingga pengunjung membeli dengan koin yang sudah ditukarkan.
Sebelumnya, GenPI Banten telah sukses membentuk Pasar Kaulinan Menes di Menes, Pandeglang dan juga Pasar Kampoeng Markisa di Tangerang. Kini, kesuksesan tersebut terulang kembali pada perhelatan Pasar Berbatik Cikadu ini. Nuansanya kental dengan batik-batik yang merupakan khas di Kampung Cikadu tersebut.
Pasar Digital diluncurkan Genpi Banten dan Genpi Pandeglang ini bertujuan untuk menjadi daya tarik wisatawan agar bisa tau dan mau berkunjung ke Pasar Digital yang sudah dikonsep oleh Menpar Arief Yahya agar pasar digital dikenal banyak wisatawan.
Selain itu juga, ada berbagai keramaian saat berada di peresmian Pasar Berbatik Cikadu. Salah satunya adalah perlombaan menulis dan bercerita, Pelatihan-pelatihan, lomba mewarnai Batik, Masak bareng Chef, lomba melukis gerabah, sharing-sharing sessions bersama komunitas dan banyak sekali hiburan yang disuguhkan.
Meski panas mendera, semangat adik-adik Sekolah Dasar yang berasal dari wilayah tanjung lesung ini begitu antusias mengikuti lomba mewarnai Batik.
Oh ya, Pasar Berbatik Cikadu ini mulai dibuka pukul 08:00 WIB sampai dengan 16:00 WIB dan dilaksanakan selama 3 hari berturut-turut dari tanggal 28-30 September 2018.
Dihari pertama, 28 September 2018 ada lomba Bercerita tentang sejarah Kampung Cikadu. Dimana para peserta diambil dari pengunjung yang berminat dalam bidang tulis menulis.
Selain itu juga ada Lomba Membatik. Lomba-lomba yang diadakan untuk umum. Bukan hanya perlombaan, permainan tradisional dan hiburan saja.
Pasar Berbatik cikadu ini menyuguhkan beragam jenis olahan makanan tradisional seperti jajanan Gengsot khas Cikadu, Nasi Gadung, Keripik Gadung, Wajik, Kue Setan dan berbagai jajanan lainnya. Makanan yang tersedia di Pasar ada Kue Setan, Gengsot, Nasi Kutang (Kulit Tangkil), Latek, Air Lahang, Kikiping Ayam dan lainnya
Nah, buat kamu yang sedang dan berada di sekitaran Tanjung Lesung, ajak sekeluarga untuk datang agar bisa berlama-lama di Pasar Digital ini, karena saya sudah merasakan sendiri ada WiFi "Telkom Peduli" yang terbuka untuk umum, yang kenceng bisa bermain semua sosial media. Kamu juga bisa berselfie ria dan foto cantik untuk di uploud di Medsos. Karena, Setelah itu, jangan lupa ikuti lomba foto Genpi nya. Kamu bisa cek di Instagram @genpibanten @pasarberbatik. Akan ada hal menarik yang turut diramaikan
Kampung Cikadu menjadi salah satu destinasi wisata baru di kawasan Tanjung Lesung dengan nama Wisata Kampung Cikadu. Kampung Cikadu berada di kawasan wisata Tanjung Lesung, Desa Tanjung Jaya, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Kampung Wisata Cikadu ini merupakan relokasi dari beberapa kampung di antaranya kampung Kalica, Cadasngampar, Cisadang, dan Bodur. Kampung Cikadu ini rupanya menyimpan sejuta pesona keindahan alam dan budaya.
Kampung Wisata Cikadu merupakan salah satu kampung kawasan strategis pariwisata nasional (KSPN), ditunjuk langsung oleh Presiden RI Joko Widodo untuk dapat dijadikan sebagai Kampung Wisata.
Semilir angin berhembus, keseruan di hari pertama pasar berbatik cikadu itu masih membekas, hingga penghujung malam tadi, saya menyaksikan penampilan dari Kunto Aji yang membawakan lagu "terlalu lama sendiri" begitu menghipnotis para pengunjung. Masyarakat begitu antusias menyaksikan penampilan Kunto Aji yang sangat memukau di Pasar Berbatik Cikadu.
Kunto Aji didapuk untuk meramaikan acara peresmian Pasar Berbatik Cikadu. Adapun pengunjung yang hadir diprediksi kurang lebih 5000 hingga 7000 pengunjung. Sungguh sangat luar biasa, pertunjukan ini bisa mengajak masyarakat untuk meramaikan acara yang dihelat oleh GenPI.
Kurang lebih saya hitung ada 18 kantong plastik merah dan 4 karung yang penuh dengan sampah plastik. Sungguh pekerjaan yang sangat mulia. Energi positif GenPI ini perlu ditularkan oleh semua, agar kita bisa menghargai kebersihan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H