Mohon tunggu...
rizqi zakia khoirina
rizqi zakia khoirina Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar sekolah

hobi saya menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kontribusi Walisongo dalam Penyebaran Agama Islam di Kerajaan Demak

27 Oktober 2024   01:01 Diperbarui: 27 Oktober 2024   01:01 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berdirinya Kerajaan Demak utamanya karena jatuhnya Kerajaan Majapahit pada abad ke-15, sekitar tahun 1400 hingga 1478 M. Hal tersebut juga didorong keinginan untuk mengembangkan dakwah Islam dan menyebarkan agama. Berkat dukungan Wali Songo, Raden Fatah membangun Demak sebagai kerajaan. Pusat Kerajaan Demak terletak di Pelabuhan Bergota dan Jepara.

 Raja-raja yang memerintah di Demak yaitu Raden Patah sebagai pendiri sekaligus raja pertama, Pati Unus, Sultan Trenggono, Sunan Prawoto, dan Arya Penangsang. Dalam menyebarkan agama islam, Kerajaan Demak didukung oleh Wali Songo. Penyebaran agama islam oleh Wali Songo dilakukan dalam berbagai cara seperti Pendidikan, kesenian dan kebudayaan. 

Dalam menyebarkan agam islam ini, Kerajaan Demak memiliki Masjid yang bernama Masjid Agung Demak. Peran Wali Songo yang cukup dominan adalah dakwah, baik dakwah lisan atau tulisan. 

Para Wali Songo berkeliling dari satu daerah ke daerah lain untuk menyebarkan ajaran Islam. wali songo yang berada di Demak adalah Sunan Ampel. Beliau merupakan putra Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik) dan Candrawulan, yang bernama asli Sayyid Muhammad 'Ali Rahnamatullah atau Raden Rahmat.

Ia diberi gelar Sunan Ampel karena bertempat tinggal di daerah Ampel atau Ampel Denta yang sekarang menjadi bagian dari Surabaya. Sunan Ampel meneruskan cita-cita dan perjuangan ayahnya dalam menyebarkan dan mengajarkan ajaran Islam. 

Peran Wali Songo di Kerajaan Demak
1. Membantu Mendirikan Kerajaan Demak
Kerajaan Demak merupakan kerajaan Islam pertama di Pulau Jawa yang didirikan pada abad ke-15. Sunan Ampel merupakan salah satu orang yang berjasa dalam pendirian Kerajaan Demak.

Beliau merancang Kerajaan Demak dengan Ibu Kota Bintoro atau Gelagah Wangi. Selain itu, Sunan Ampel juga menjadi orang mengangkat Raden Patah sebagai sultan pertama Kerajaan Demak.

 2. Membantu Jalannya Pemerintahan Kerajaan Demak
Selain menjadi salah satu inisiator pendirian Kerajaan Demak, Sunan Ampel juga berjasa dalam membantu jalannya pemerintahan Kerajaan Demak. Sunan Ampel ditunjuk sebagai penasihat kerajaan, hakim kerajaan, sekaligus panglima perang oleh Raden Fatah.

Atas perannya tersebut, Kerajaan Demak berhasil menguasai banyak daerah di Pulau Jawa seperti Jepara, Tuban, Sedayu, hingga daerah di Pulau Sumatera seperti Palembang dan Jambi, bahkan daerah di Kalimantan

.3. Menyebarkan Ajaran Agama Islam
Wali songo dikenal sebagai pelopor penyebaran ajaran agama Islam terutama di Pulau Jawa. Sunan Ampel sebagai salah satu wali songo memiliki sifat yang cerdas dan penuh perhitungan. Dalam menyampaikan ajaran agama Islam kepada para muridnya, beliau menciptakan huruf Pegon.

Huruf Pegon merupakan aksara Arab yang digunakan untuk menuliskan bahasa Jawa. Sampai saat ini, huruf Pegon masih digunakan untuk mempelajari agama Islam di kalangan pesantren.

Selain itu, Sunan Ampel juga menjadi pendiri Masjid Agung Demak yang berfungsi sebagai pusat penyebaran agama Islam di Kerajaan Demak dan sekitarnya. Sampai sekarang, Masjid Agung Demak masih terawat dan berdiri kokoh.

Wali Songo memiliki peran yang sangat penting dalam proses Islamisasi di Nusantara, terutama di Pulau Jawa, termasuk di wilayah Demak. Mereka dikenal tidak hanya sebagai penyebar agama Islam, tetapi juga sebagai tokoh pembaharu sosial dan budaya yang menyelaraskan ajaran Islam dengan nilai-nilai lokal. 

Keberhasilan mereka dalam menyebarkan Islam tidak lepas dari pendekatan yang cerdas dan adaptif, sehingga Islam diterima dengan baik oleh masyarakat yang sebelumnya menganut kepercayaan Hindu-Buddha dan kepercayaan lokal (animisme-dinamisme). 

Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana Wali Songo berkontribusi dalam penyebaran Islam di Demak, baik dari segi dakwah, budaya, pendidikan.

Sejak awal berdirinya kerajaan,walisongo berperan dalam, penyebaran agama islam di demak,terutama sunan kalijaga ,Sunan Muria,Sunan Kudus. Penyebaran islam di wilayah kekuasaan oleh wali songo dilakukan dengan beragam cara misalnya mealui kesenian dan pendidikan.

Salah satu contoh penyebaran islam melalui kesenian yaitu seni bangunan, seni pahat, seni ukir, seni tari, musik, dan seni sastra. Misalnya dalam bangunan masjid agung demak dan kesenian wayang kulit. 

Dalam pendidikan peran wali songo dan ulama sengaja berdakwah, mengajar, dan mendirikan pesantren. Melalui pendidikan, proses penyebaran islam lebih cepat dan berhasil. 

Strategi dakwah yang digunakan oleh Walisongo memiliki berbagai macam ragam. Dimulai dari bidang pendidikan, adat istiadat, dan juga kesenian. Seluruh strategi dakwah Walisongo tersebut dilakukan secara perlahan-lahan sembari melakukan pendekatan dan penyesuaian kepada masyarakat. 

Walisongo mempunyai peranan penting dalam penyebaran Islam di Demak dari segi agama, sosial dan budaya. Melalui pendekatan  damai dan akomodatif, mereka berhasil memperkenalkan Islam kepada masyarakat lokal tanpa memaksakan perubahan drastis terhadap tradisi yang sudah ada. 

Mereka memadukan ajaran Islam dengan budaya Jawa dalam seni, seni wayang, dan tradisi lokalnya sehingga menjadikan Islam mudah diterima. 

Selain itu, Warisongo juga berperan dalam bidang pendidikan, perdagangan, dan pemerintahan, termasuk mendukung berdirinya Kesultanan Demak sebagai pusat penyebaran Islam di Jawa. Dengan cara ini, Islam berkembang pesat dan menjadi bagian penting dalam kehidupan masyarakat. 

Peran Warisongo tidak hanya terbatas pada aspek budaya saja, namun juga merambah pada bidang pendidikan dan penguatan ekonomi. Mereka mendirikan pesantren sebagai lembaga pendidikan untuk menyebarkan ajaran Islam dan menghasilkan generasi ulama dan pemimpin. Di sisi lain, Warisongo juga menggalakkan kegiatan komersial dan pertanian terkait posisi Demak sebagai pusat perekonomian pesisir. 

Akibat penyebaran dakwah Islam  melalui hubungan dagang di pelabuhan, Islam tidak hanya diterima oleh penduduk setempat, namun Walisongo juga memperkenalkan nilai-nilai sosial etik seperti keadilan, kerjasama, dan gotong royong yang semakin meningkatkan nilai-nilai tersebut. 

tatanan sosialm ereka juga mendorong penghapusan diskriminasi kasta dan  sosial yang sebelumnya ada dalam tradisi Hindu dan Budha. 

Nilai-nilai Islam yang menyeluruh inilah yang membangkitkan minat masyarakat untuk masuk Islam Secara keseluruhan, Warisongo berperan memfasilitasi perubahan  masyarakat Jawa melalui pendekatan terpadu yang sarat dengan kearifan lokal. Berkat perannya, Demak  menjadi pusat penyebaran Islam yang berpengaruh di Pulau Jawa,  menandai dimulainya era baru peradaban.

SUMBER; detik.com,kompas..com,greamedia.com,dll.#

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun