Selain orang tua, peran sekolah juga diperlukan untuk membantu anak-anak dalam menabung. Salah satunya adalah dengan mengadakan edukasi mengenai menabung untuk para siswanya. Seperti yang dilakukan oleh salah satu bank swasta nasional terbesar di Indonesia, PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang mengunjungi siswa-siswi SDN 04 Pringgabaya, Lombok Timur, NTB dan SDN 01 Gondanglegi Wetan, Malang, Jawa Timur.
Kegiatan ini merupakan salah satu kegiatan sosial Bakti BCA pilar solusi cerdas. Dalam acara tersebut, para siswa diberikan edukasi mengenai pentingnya menabung sejak dini. Sebagai salah satu institusi keuangan di Indonesia, BCA berkomitmen untuk membagikan pengetahuan dan keterampilan perencanaan keuangan sejak usia dini, salah satunya melalui kebiasaan menabung.
Diharapkan, para siswa memiliki gambaran dan pengetahuan yang utuh tentang manfaat melakukan perencanaan keuangan sedari dini. Apabila pelajar sudah mendapatkan edukasi mengenai literasi keuangan, mereka akan lebih mudah mengelola keuangan dengan mengakses layanan dan fasilitas keuangan, termasuk tabungan.
Kebiasaan untuk menabung akan semakin baik lagi apabila siswa diajak oleh orang tua mereka untuk menabung ke bank. Ketika siswa ke bank, maka mereka akan merasa seperti nasabah yang memiliki tanggung jawab tersendiri untuk mengelola uang dan menabung.
Dengan begitu, siswa akan semangat untuk kembali ke bank dan menyerahkan uang tabungan mereka sendiri ke petugas bank. Orang tua hanya perlu mendampingi anak dan memperlihatkan jumlah saldo yang dimilikinya bertambah banyak. Hal tersebut akan menjadi sebuah kebanggaan tersendiri bagi mereka.
Sama halnya dengan berangkat Haji, walaupun dalam diri anak belum ada niatan pergi Haji. Tetapi orang tuanya mempunyai niatan untuk pergi Haji pada anak setelah menyelesaikan kuliahnya. Hanya dengan one Day, Five Toushand, Insyaa Allah kesempatan menyempurnakan agama bisa diraih.Â
Anggaplah anak menabung mulai dari kelas 1 SD sampai kuliah, Â (selama 16 tahun). 1 tahun sama dengan 360 hari, 16 tahun sama dengan 5760 hari, artinya uang yang terkumpul dalam waktu 16 tahun atau 5760 hari adalah Rp28.000.000,- dapat untuk pergi Umrah atau Selanjutnya, target tabungan siswa akan semakin meningkat dari waktu ke waktu, seiring dengan peningkatan jumlah uang saku mereka.
Ke depannya, untuk memenuhi kebutuhan maka mereka tidak akan meminta kepada orang tua, tetapi berusaha sendiri untuk mewujudkannya. Jiwa gigih dan tekun siswa ini menjadi nilai tambah tersendiri dalam membangun kebiasaan menabung. Sampai akhirnya terkumpullah uang untuk memenuhi jumlah pergi Haji.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H