Mohon tunggu...
ilma nugrahani
ilma nugrahani Mohon Tunggu... -

Apoteker, Dosen di Institut Teknologi Bandung, Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Intelegensia Intelektual (IQ): Bukan Angka Mati

17 Januari 2014   15:52 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:44 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik


INTELEGENSIA INTELEKTUAL (IQ) : BUKAN ANGKA MATI

"One should not pursue goals that are easily achieved. One must develop an instinct for what one can just barely achieve through one’s greatest efforts." —Albert Einstein

terjemahan bebasnya (maaf benar-benar bebas) :

"Tidak asyik mendapatkan sesuatu yang gampang dicapai; lebih seru kalau kita mengembangkan insting untuk memperoleh yang hanya dpt dicapai dengan usaha keras ...."

Sejauh ini, oleh para pakar perkembangan kecerdasan, intelegensia (IQ) digolongkan ke dlm 2 kategori :

1. Crystallized Intellegence, adalah kemampuan verbal dan matematika (analogi, generalisasi, kosa kata); berkembang berdasar pengetahuan dan pengalaman hidup. Intelegensia kategori ini tumbuh melampaui usia dewasa, namun menurun setelah usia 65 tahun.

2. Fluid Intellegence, adalah kemampuan menyelesaikan masalah dan logika abstrak. Mencapai puncak perkembangan pada usia dewasa muda (batas antara remaja dengan dewasa), dan setelahnya menurun pelahan, turun drastis pada usia 30 - 40 (hiks)

Namun tak usah cemas, karena berdasar berbagai laporan ilmiah satu dekade terakhir, fluid intellegence dapat dipertahankan dan/atau ditingkatkan dengan usaha2 sbb :

i.   Berpikir dan berusaha untuk menemukan novelty ("kebaruan", temuan) -->  jangan suka membahas/mikir sesuatu yang sama dan berada dalam rerata berulang2, cari yg baru dan outlier di sebelah kanan kurva Gauss.

ii.  Mencari tantangan untuk menyelesaikan masalah2 super rumit (main teka teki, sudoku, hingga penyelesaian masalah riil kehidupan yg sulit).

iii. Berpikir kreatif dan inovatif (jangan hanya suka menghapal mati dan hidup konsumtif).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun