INTELEGENSIA INTELEKTUAL (IQ) : BUKAN ANGKA MATI
"One should not pursue goals that are easily achieved. One must develop an instinct for what one can just barely achieve through one’s greatest efforts." —Albert Einstein
terjemahan bebasnya (maaf benar-benar bebas) :
"Tidak asyik mendapatkan sesuatu yang gampang dicapai; lebih seru kalau kita mengembangkan insting untuk memperoleh yang hanya dpt dicapai dengan usaha keras ...."
Sejauh ini, oleh para pakar perkembangan kecerdasan, intelegensia (IQ) digolongkan ke dlm 2 kategori :
1. Crystallized Intellegence, adalah kemampuan verbal dan matematika (analogi, generalisasi, kosa kata); berkembang berdasar pengetahuan dan pengalaman hidup. Intelegensia kategori ini tumbuh melampaui usia dewasa, namun menurun setelah usia 65 tahun.
2. Fluid Intellegence, adalah kemampuan menyelesaikan masalah dan logika abstrak. Mencapai puncak perkembangan pada usia dewasa muda (batas antara remaja dengan dewasa), dan setelahnya menurun pelahan, turun drastis pada usia 30 - 40 (hiks)
Namun tak usah cemas, karena berdasar berbagai laporan ilmiah satu dekade terakhir, fluid intellegence dapat dipertahankan dan/atau ditingkatkan dengan usaha2 sbb :
i. Â Berpikir dan berusaha untuk menemukan novelty ("kebaruan", temuan) --> Â jangan suka membahas/mikir sesuatu yang sama dan berada dalam rerata berulang2, cari yg baru dan outlier di sebelah kanan kurva Gauss.
ii. Â Mencari tantangan untuk menyelesaikan masalah2 super rumit (main teka teki, sudoku, hingga penyelesaian masalah riil kehidupan yg sulit).
iii. Berpikir kreatif dan inovatif (jangan hanya suka menghapal mati dan hidup konsumtif).