“Program ini bermanfaat ya mbak, karena kebanyakan warga memang membuang limbah rumah tangga ke sungai apalagi pondok pesantren, padahal pondok itu menghasilkan limbah rumah tangga yang sangat banyak. Seperti yang terjadi di Kali Sili mbak, karena warga dan beberapa pondok membuang limbah rumah tangga ke sungai, rumah di dekat sungai sumurnya tercemar, jadi tidak bisa dipakai lagi itu airnya,” ungkap Pak Suriyat, Ketua RT: 02/Rw: 01, Kelurahan Kajeksan Jum’at (23/07/2021).
Selanjutnya, hasil pembuatan peta kedalaman muka airtanah tersebut diserahkan kepada Bapak Rusichan, S.E selaku Lurah Kajeksan, agar kedepannya dapat menindaklanjuti potensi keterdapatan airtanah di Kelurahan Kajeksan sebagai penuh kebutuhan air bersih bagi warga setempat.
Setelah berakhirnya program ini, diharapakan kedepannya warga menjadikan peta kedalaman muka airtanah tersebut sebagai acuan dalam pembuatan sumur, sehingga pengambilan airtanah dapat dilakukan pada kedalaman ideal, memiliki ketersedian melimpah, berkualitas baik, dan terbebas dari pencemaran limbah rumah tangga. Sedangkan dari kegiatan penyuluhan yang telah dilakukan diharapkan dapat meningkatkan kesadaran warga akan pentingnya menjaga kebersihan lingkuhan sungai dari limbah rumah tangga sehingga ketersediaan airtanah dapat tetap terjaga serta ketersediaan airtanah yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal.
Penulis : Illya Nur Fatimah - Teknik Geologi 2018 - FT Universitas Diponegoro
DPL : Mahendra Pudji Utama, S.S., M.Hum
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H