Mohon tunggu...
ILLINIA RIYADI
ILLINIA RIYADI Mohon Tunggu... -

I'm economic researcher

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Balada Sang Anggrek Liar

6 Januari 2014   09:04 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:06 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di usiaku yang kian menua

Kuberlutut menantang mentari

Membakar sekujur tubuhku

Menyisakan peluh berbalut kenistaan hingga ke ujung serabut akarku

Di usiaku yang kian menua

Tak banyak hal yang kuresapi

Selama perjalanan menyusuri jalan panjang kehidupan ini

Inilah balada sang anggrek liar

Tiada tempat yang halal bagiku untuk bernaung

Menempel di pohon besar pun haram bagiku

Tak ada satupun yang menaungi

Oh..

Pahit getir rasanya hidup beralaskan ketidakpastian

Menempel kian kemari pada banyak pohon silih berganti

Tiada tempat, tiada tujuan, tiada perlindungan

Berbalut luka pedih sebagai bunga yang terbuang

Wahai sang Pemilik Semesta

Adakah setitik cahaya terang petunjuk Mu kemana aku harus berlabuh

Adakah segurat lentera penerang sebagai penunjuk dimana tempatku di muka bumi ini

Agar ada tempat bagiku untuk bersandar

Agar ada pohon yang halal Kau berikan untukku sebagai tempat bernaung

Tiada henti kupanjatkan doa pada Mu Sang Penguasa Langit Bumi

Menantikan jawaban takdir Mu hingga di ujung sisa usiaku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun